Hit enter after type your search item

Baju Adat Gorontalo: PakaianNusantara yang Khas, Unik, nan Menawan

/
/

Yuk Kenali Baju adat gorontalo! Gorontalo merupakan provinsi ke-32 yang ada di Indonesia. Sebelumnya, Gorontalo hanyalah sebuah wilayah Kabupaten dan Kota Madya di Sulawesi Utara. Letak provinsi ini berada di bagian barat Sulawesi Utara.
Seakan tak mau kalah dengan daerah lain di Indonesia, Gorontalo juga kaya akan keragaman serta pesona budayanya. Salah satunya dapat dilihat dari pakaian adat gorontalo.

Baju adat Gorontalo dalam acara pernikahan

Baju adat Gorontalo banyak digunakan pada saat upacara-upacara adat seperti pernikahan, upacara khitanan, upacara baiat (pembeatan wanita), upacara penyambutan tamu, serta upacara adat lainnya.
Khusus untuk pakaian adat Gorontalo yang digunakan untuk acara pernikahan, setiap pakaian bahkan harus disesuaikan berdasarkan tahapan acaranya. Seperti  misal pada tahapan upacara mengantar harta (modutu), yaitu penyerahan sejumlah harta berupa uang atau barang kepada pihak mempelai wanita. Pada upacara ini, biasanya mempelai pria hanya tinggal di rumah dengan memakai pakaian bebas. Sedangkan mempelai wanita memakai pakaian pengantin yang disebut walimomo.
Pakaian walimomo terdiri atas baju blus berlengan pendek, seperti bolero dan kain sarung. Pada bagian depan baju diberi selembar kain yang dirempel. Sedangkan bagian lainnya diberi hiasan warna kuning keemasan. Baju adat walimomo biasanya terbuat dari jenis kain beludru, brokat, atau jenis bahan lainnya serupa. Pada umumnya warna baju yang dikenakan adalah warna-warna terang. Seperti warna kuning, merah, hijau, dan ungu.
Pakaian adat gorontalo buat pengantin wanita ini biasanya dilengkapi juga dengan beberapa aksesoris seperti tusuk konde (sunthi). Sunthi biasanya dibuat dari logam yang disepuh keemasan. Kurang lebih ada dua belas buah sunthi yang digunakan. Bagi wanita Gorontalo pakaian ini melambangkan peralihan dari masa remaja ke masa ibu rumah tangga.

Baju adat Gorontalo bagi pria dan wanita

Sama halnya seperti busana adat kebanyakan, baju adat Gorontalo terdiri dari dua macam yaitu untuk pria dan wanita. Pakaian daerah yang dikenakan oleh pengantin wanita dalam adat Gorontalo disebut dengan nama Biliu.
Biliu terdiri atasan blus. Kemudian untuk bawahannya ialah rok panjang yang memperlihatkan ayuwa (sukap) dan popoli (tingkah laku), termasuk sifat serta pembawaan didalam lingkungan keluarga. Sedangkan pakaian adat gorontalo untuk mempelai pria diberi nama Makuta.
Pelengkap busana pengantin wanita gorontalo secara garis besar terdiri atas baya lo boute, tuhi-tuhi, lai-lai, buohu wulu wawu dehu, kecubu (lotidu), etango, pateda, dan luobu. Berikut adalah rincian serta filosofi di dalamnya :

  • Baya Lo Boute. Baya lo boute adalah pelengkap berupa ikat kepala bagi kaum wanita sebagai simbol bahwa wanita tersebut telah diikat dengan suatu tanggung jawab sebagai seorang istri.
  • Tuhi-Tuhi. Tuhi-tuhi memiliki arti gafah berjumlah sebanyak 7 buah. Tuhi-tuhi diibaratkan sebagai dua kerajaan bersaudara, yaitu Hulontalo dan limutu (Gorontalo dan Limboto). Selain itu Tuhi-tuhi juga disimbolkan sebagai kesatuan kerajaan yaitu Tuwawa, Limutu, Hulontalo, Bulonga dan Atingola.
  • Lai-Lai. Lai-lai merupakan bulu unggas berwarna merah putih yang diletakkan tepat diatas ubun-ubun sebagai perlambang keberanian, kesucian, serta budi pekerti luhur.
  • Buohu Wulu Wawu Dehu. Buohu wulu wawu dehu ialah aksesoris berupa kalung bersusun sebagai penggambaran ikatan kekeluargaan.
  • Kecubu (Lotidu). Kecubu merupakan hiasan pada bagian dada sebagai ambaran sifat taqwa serta iman kuat seorang wanita.
  • Etango adalah ikat pinggang sebagai isyarat agar seseorang memaknai arti hidup sederhana. Memakan barang-barang halal, serta menghindari barang-barang haram.
  • Pateda merupakan sepasang gelang lebar yang melilit rapat pada kedua pergelangan tangan. Pateda dapat diartikan sebagai pengekang tindakan-tindakan tidak terpuji, agar sang wanita tidak melanggar hukum adat setempat.
  • Luobu merupakan hiasan kuku pada jari manis dan jari kelingking dari kedua belah tangan kiri juga kanan. Hiasan pada jari manis melambangkan bud luhur. Sedangkan jari kelingking mengingatkan manusia agar melaksanakan pekerjaan dengan penuh ketelitian.

Pelengkap busana pengantin pria gorontalo, tidak sebanyak pelengkap pengantin wanita. Secara garis besar terdiri atas tudung makuta, bako, dan pasimeni. Berikut rinciannya :

  • Tudung Makuta. Tudung makuta atau dikenal dengan nama lain laapia-bantali-sibii merupakan hiasan pada bagian kepala berbentuk bulu unggas. Hiasan ini memiliki bentuk menjulang ke atas dan terkulai ke belakang. Tudung makuta mengandung makna bahwa seorang pria yang berkedudukan tinggi harus berperangai halus nan lembut seperti bulu unggas.
  • Hiasan ini diletakkan pada pada bagian garis leher dengan dua tali terura. Bako memiliki artian sama seperti kalung bersusun pengantin wanita.
  • Hiasan pada baju adat ini digunakan untuk menggambarkan kekeluargaan luas nan penuh kedamaian.

Baju adat Gorontalo berdasarkan warnanya

Selain pakaian Biliu dan Mukuta, Masih ada baju adat gorontalo lainnya untuk keperluan upacara adat tertentu. Bila dilihat dari segi bentuk, bisa dibilang bentuknya hampir mirip dengan pakaian adat gorontalo buat pengantin namun tanpa aksesoris khusus. Perbedaan signifikan pada busana ini ialah dari warnanya. Warna-warna tersebut biasanya berupa merah, kuning emas, ungu, dan hijau.
Masing-masing warna tersebut dipercaya memiliki arti tertentu sesuai dengan nilai-nilai yang tumbuh kehidupan masyarakat.
Penggunaan warna merah memiliki makna keberanian serta tanggung jawab. Kemudian warna hijau sebagai lambang kesuburan, kesejahteraan, kedamaian, juga kerukunan. Lalu warna kuning emas untuk melambangkan kemuliaan, kesetiaan, kebesaran, serta kejujuran. sementara warna ungu digunakan sebagai simbol keanggunanan dan kewibawaan.
Masyarakat Gorontalo umumnya menghindari pengunaan pakaian berwarna coklat karena dianggap menyerupai unsur tanah. Mereka lebih memilih warna hitam sebagai simbol keteguhan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sementara untuk keperluan ibadah sekaligus melayat, dipilihlah pakaian adat gorontalo berwarna putih yang bermakna kesucian atau kedukaan.

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Pinterest
This div height required for enabling the sticky sidebar