Hit enter after type your search item

Yuk Kenali Batik Parang! Asal-Usul, Ragam Motif, & Cara Pembuatannya

/
/

Batik Parang merupakan jenis dan banyak ditemui di daerah Solo sekitarnya. Selayaknya batik Jawa pada umumnya, motif ini didominasi oleh warna coklat gelap. Motif Parang muncul dan berkembang sejak zaman keraton Mataram Kartasura (Solo).
Beberapa sumber mengatakan bahwa Parang adalah patokan awal motif dasar batik. Desain diagonal dengan ukiran di setiap sela garisnya banyak diadopsi oleh motif-motif di daerah lain. Oleh karena itu, motif ini dikatakan sebagai salah satu motif tertua yang sampai saat ini ada.

Asal Usul Motif Batik Parang Berasal Dari Daerah Pereng atau Lereng

Asal usul nama Parang berasal dari Pereng yang berarti lereng. Nama ini bersesuaian dengan pola Perengan pada kain. Perengan merupakan penggambaran sebuah garis menurun dari tinggi ke rendah secara diagonal.
Desain garis turun ini merupakan lambang estafet (lanjutan) perjuangan dari golongan tua kepada para pemuda. Hingga kemudian, batik ini sering dijadikan sebagai hadiah oleh raja-raja kepada anak-anaknya.
Di sisi lain, bentuk garis diagonal merupakan perlambangan penghormatan dan cita-cita. Dinamika pola tersebut juga dapat diartikan sebuah kesetiaan, ketangkasan, kewaspadaan, serta kontituinitas antara pekerja satu dengan lain.
Karena hal inilah batik Parang sering dikenakan di acara-acara pembukaan pada zaman kerajaan. Contonya misal pada saat ada seorang Senopati ingin berangkat ke medan peperangan.

Latar belakang ragam jenis batik parang

Pesatnya perkembangan batik berbanding lurus dengan sejarah di dalamnya. Berbagai macam jenis motif Parang diciptakan dengan cerita serta filosofi berbeda. Berikut adalah sejarah motif-motif tersebut berdasarkan jenisnya:

Batik Parang Rusak.

Motif ini diciptakan oleh Panembahan Senopati ketika beliau bertapa di Pantai Selatan. Pola dalam kain terpiransi dari deburan ombak di pinggir pantai. Ombak yang terus-menerus menghantam tebing dan karang. Tanpa mengenal rasa lelah.
Pola ombak ini melambangkan usaha manusia guna melawan kehatan. Bagaimana menahan serta mengendalikan hawa nafsu mereka. Sehingga dapat menjadikan mereka sebagai manusia bijaksana.

Parang Barong.

Barong diciptakan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma. Susunan pola yang dimiliki sebenarnya hampir sama dengan Parang Rusak. Hanya saja, bentuk setiap polanya lebih besar.
Makna tersirat di dalamnya terkait pengendalian diri s usaha yang dilakukan saat sedang berusaha meraih cita-cita. Selain itu, juga melambangkan kebijaksanaan di setiap gerak serta senantiasa berhati-hati dalam bertindak.

Batik Parang Klitik.

Bisa dibilang, motif ini merupakan memiliki pola tarikan Parang paling halus di antara jenis lainnya. Ukuran tiap hias pola juga lebih kecil dan tidak terlalu tebal.
Sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan yaitu penggambaran citra feminin berupa lambang sifat kelemah-lembutan dan perilaku halus serta bijaksana. Jenis ini yang biasa digunakan oleh para puteri kerajaan.

Parang Siobog.

Pola Siobog erat kaitannya dengan perlambangan keteguhan, ketelitian, serta kesabaran. Sehingga banyak digunakan dalam  upacara pelantikan seorang pemimpin.
Harapannya, pemimpin tersebut mampu mengemban tanggung jawab dan menjalankan tugasnya dengan penuh amanah. Tak lupa pula disertai kebijaksanaan dalam diri. Selain itu, jenis ini juga sering dipakai pada acara pemakaman raja. Tujuannya agar arwah sang raja mendapat kelancaran dalam perjalanan menghadap Sang Maha Kuasa.

Jenis-jenis batik parang yang tersedia di pasaran

Seiring berjalannya waktu, Batik Parang kian banyak memiliki peminat. Hingga tak hanya jenis terdahulu saja, tetapi mulai muncul jenis-jenis baru. Beberapa yang beredar di pasaran ialah :

Parang Rusak.

Dulu jenis ini lebih sering digunakan para patih untuk berperang. Mungkin karena hal itulah Parang Rusak banyak digemari para pria sekarang. Pola tegas yang dimiliki memberikan kesan gagah pada setiap pemakainya.

Parang Barong.

Pola besar pada jenis Barong membuatnya banyak digunakan sebagai bahan membuat kemeja atau hem. Pola Barong pun banyak diadopsi kemudian dipadukan dengan warna dasar cerah seperti biru. Bahkan, bebepa dinas menggunakannya sebagai seragam kantor mereka.

Batik Klitik.

Sesuai dengans sejarah serta filosofi di dalam polanya. Klitik sangat digemari oleh kaum wanita masa kini. Jenis ini banyak digunakan sebagai kombinasi pembuatan berbagai macam model baju wanita. Biasanya dikombinasikan dengan kain polos berwarna senada.

Batik Siobog.

Siobog juga merupakan corak yang banyak digemari para pria. Susunan polanya sangat cocok bila dijadikan bahan pembuatan kemeja. Apalagi jika digunakan untuk acara-acara resmi. Pola Siobog mampu memberikan kesan rapi.

Batik Parang Kusumo.

Parang Kusumo sangat identik dengan perempuan Jawa. Bisa dikatakan, motif ini merupakan cerminan perempuan Jawa. Setiap detail dalam pola batik mencerminkan kehalusan. Memiliki makna bahwa hidup harus dilandasi perjuangan guna mencari keharuman lahir dan batin.

Cara pembuatan batik parang

Tingginya nilai seni batik tak hanya dinilai dari motif atau coraknya saja, tetapi bagaimana proses rumit di belakang keindahan tersebut. Berikut adalah tahapan pembuatan batik Parang yang mungkin belum kamu ketahui :

1. Pemilihan Kain.

Langkah pertama dalam pebuatan batik adalah memilih jenis kain. Sutra sangat cocok apabila tujuan pembuatan untuk acara-acara spesial. Jika hanya untuk digunakan sebagai pakaian sehari-hari, katun adalah pilihan yang biasa digunakan.

2. Pencucian Kain.

Tahap selanjutnya ialah pencucian. Minyak camplong dengan campuran soda biasa digunakan untuk mecuci kain. Fungsinya, kain dapat menyerap warna secara maksimal juga membuatnya tidak mudah luntur.

3. Pelorotan Kain Batik.

Setelah dicuci menggunakan miyak camplong dan soda, kain kemudian akan dicelup ke dalam air panas. Kemudian, dijemur selama beberapa menit guna menghilangkan zat penguat sebelumnya.

4. Penggambaran Pola.

Pada tahap ini, kain mulai digambari pola. Pola-pola tersebut biasanya digambar terlebih dahulu di atas kertas roti. Baru kemudian dijiplak pada permukaan kain. Namun bisa juga langsung digambar pada permukaan kain menggunakan pensil atau canting.

5. Proses Pembatikan.

Pada proses ini, lilin malam akan mulai digambarkan pada kain menggunakan canting. Proses ini biasanya dimulai dengan nglowong (menggambar garis luar pola dan isen-isen). Pada proses isen-isen terdapat istilah nyecek yaitu membuat isian dalam pola yang sudah dibuat. Misalnya titik-titik. Ada pula istilah nruntum dimana prosesnya hampir menyerupai isen-isen namun dengan tingkat kerumitan lebih tinggi.

6. Nembok Kain.

Nembok merupakan proses menutupi bagian-bagian kain yang tidak ingin diwarnai atau ingin diberi warna lain. Bagian tertutup tersebut, nantinya tidak akan bisa menyerap warna ketika proses pewarnaan. Oleh karena itu disebut nembok, karena seakan-akan berfungsi sebagai penahan.

7. Pencelupan atau Pewarnaan.

Barulah kain dapat mulai diwarnai dengan mencelupkannya ke dalam cairan pewarna. Proses ini dilakukan berulang-ulang hingga mendapatkan warna yang diinginkan. Tak jarang pengrajin harus melakukan lebih dari tiga kali pencelupan.

8. Pencucian Kain.

Apabila proses pewarnaan selesai, maka tahapan selanjutnya ialah pencucian akhir. Dimana kain akan direbus menggunkan air panas untuk melunturkan sisa-sisa lilin malam.

9. Terakhir Penjemuran.

Tibalah pada tahapan terakhir yaitu penjemuran atau pengeringan. Pada proses ini, batik tidak dijemur di bawah sinar matahari langsung. Namun dijemur di tempat teduh dan hanya diangin-anginkan saja.

Kesimpulan sejarah dan proses pembuatan batik parang

Secara garis besar, proses pembuatan batik parang tak jauh beda dengan jenis lainnya. Namun bila dilihat dari sejarah, pesan, serta harapan yang ingin disampaikan. Parang punya makna paling mendalam. Setiap jenis Parang bahkan punya sejarahnya sendiri. Setiap guratan titik dan gari polanya punya pengharapan berbeda. Hal inilah yang menjadikannya begitu diminati oleh pecinta kain khas Nusantara.

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Pinterest
This div height required for enabling the sticky sidebar