Hit enter after type your search item

Dari Rumah, Dita Bisa Hasilkan Hingga Rp 17 Juta Perbulan

/
/

Kemajuan teknologi sedianya memang mempermudah segala hal, termasuk bisnis. Lewat kreasi tangannya, Dita bisa menghasilkan jutaan rupiah tanpa perlu ke luar rumah.
Lebih dari sekadar alat komunikasi, smartphone kini menjadi sebuah alat yang memudahkan kehidupan kita sehari-hari. Berbagai transaksi bisa dilakukan melalui smartphone. Ini juga yang dirasakan oleh Dita Ratna Kristina Iriani. Sebagai ibu rumah tangga yang tinggal di kota besar, ia mengandalkan kemudahan aplikasi untuk berbagai kebutuhan, termasuk bisnis perhiasannya, .

Berawal karena iseng

Semua perhiasan dari Beadstoriez dibuat sendiri oleh Dita
Berdiri sejak Maret 2016, Beadstoriez awalnya merupakan sebuah proyek ‘mengisi waktu luang’ yang dipilih Dita sejak tak lagi bekerja. Wanita kelahiran Jayapura, 28 Agustus 1975 ini memang sudah lama menyukai dunia crafts dan juga yoga. Kebetulan di tempat ia berlatih yoga, beberpa orang gemar menggunakan gelang batu yang biasa disebut gelang yoga. “Ada yang jual gelang yoga, tapi menurut saya lumayan mahal.  Akhirnya karena saya bisa bikin dan punya bahannya, jadi di rumah saya bikin sendiri,” ujar Dita. Tak disangka teman-temannya melihat dan tertarik untuk membeli gelang yang ia buat.

Baca juga: 

Dari situ ia mulai percaya diri untuk membuat lain seperti dan kalung cantik lainnya. Kemahiran dalam membuat perhiasan sebelumnya ia dapatkan dari kursus beading jewelry yang pernah ia ambil pada 2015 lalu. Untuk memasarkannya, ia memilih untuk memanfaatkan situs media sosial seperti Facebook dan Instagram.
Produk dari Beadstoriez
“Akun Instagram pribadi saya ubah jadi Instagram jualan, terus waktu saya upload di Facebook ternyata lumayan laku banyak. Bahkan ada yang mau jadi reseller segala,” ungkap ibu dari dua putra ini. Usaha membuat perhiasan yang awalnya ia hanya lakukan untuk mengisi kesibukan ternyata membuahkan hasil yang lumayan. “Waktu saya ngitung mutasi bank, saya kaget, ‘kok banyak juga ya?’. Dari situ saya jadi mikir nggak boleh mengecilkan suatu pekerjaan,” sambungnya.

Bergantung pada teknologi

Dalam mendirikan Beadstoriez, Dita mengaku sangat memanfaatkan teknologi untuk berbagai hal. Mulai dari mencari inspirasi lewat Pinterest, Youtube, hingga ebook tentang teknik crafts ia dapatkan dari internet. Tak hanya sampai disitu, ia juga menggunakan layanan Whatsapp untuk membeli bahan material perhiasannya. “Saya punya langganan yang bisa di WhatsApp. Nanti dia akan kirim foto barangnya, terus abis itu saya ambil pakai ojek online atau kadang saya beli dari Instagram juga,” ujar wanita yang mengambil pendidikan sarjana arsitektur ini.
Salah satu gelang yang paling laris di Beadstoriez

Baca juga: 

Tak sampai di situ saja, kini produk Beadstoriez juga dipasarkan dengan menggunakan bantuan teknologi, yakni lewat marketplace seperti pakarinfo. Dengan menggunakan jasa marketplace, ia merasa terbantu karena tak perlu melakukan upaya marketing online dan menjawab pertanyaan pelanggan karena sudah ada customer service yang melayani. Hal ini tentunya sangat membantu Dita dalam membangun usahanya, terlebih karena sampai saat ini ia masih menangani semuanya sendiri.
Bahkan untuk mengirimkan produk Beadstoriez , Dita kerap menggunakan jasa yang pengiriman yang bisa mengambil kirimannya ke rumah. Sehingga ia nyaris tak perlu ke luar rumah sama sekali untuk keperluan bisnisnya. “Jadi memang jasa online ini memudahkan sekali. Jadi waktu saya juga nggak terbuang, apalagi kan saya juga ibu rumah tangga,” sambungnya.

Ingin Naik Kelas

Produk Beadstoriez hingga kini terdiri dari gelang dan kalung. Ia memilih gelang sebagai primadona dari brandnya juga bukan tanpa alasan. Alasannya adalah aksesoris ini bersifat universal, maksudnya hampir semua orang bisa memakainya. “Terkadang wanita yang pakai jilbab nggak suka pakai kalung, jadi paling gampang aksesorisnya gelang. Selain itu gampang dipakai dan harganya terjangkau sehingga penjualannya jadi lebih cepat,” urainya.

Baca juga: 

Semua produk yang dihasilkan, dibuat oleh tangannya sendiri di workshop kecil yang ada di ruang keluarganya. Dengan begitu, Dita masih bisa memantau kegiatan anaknya di rumah, bahkan memeriksa PR sang anak.
Untuk gelang, ia memasang harga awal Rp 75.000 dan untuk kalung yang termahal ia hargai hingga Rp 400.000. Dalam sebulan, Dita mengaku omzetnya rata-rata bisa mencapai Rp 17 juta. Seiring dengan perkembangannya, banyak dari pelanggan Beadstoriez yang juga memesan dibuatkan secara custom. Misalnya untuk perhiasan dengan desain yang lebih rumit, dan bahan yang lebih premium. Ini juga menjadi salah satu bagian dari upayanya untuk membawa Beadstoriez ‘naik ke kelas yang lebih tinggi’.

Lihat juga: 

Meski begitu,  Dita mengaku masih nyaman melakukan semuanya sendiri tanpa bantuan karyawan. “Saya rasanya lebih enak sendiri karena nggak perlu memikirkan masalah SDM (sumber daya manusia). Sampai sekarang sih rasanya masih bisa dikerjakan sendiri, apalagi sudah sangat terbantu dengan teknologi ya, cuma belum tahu kalau ke depannya lebih berkembang lagi,” tutupnya.
 
 

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Pinterest
This div height required for enabling the sticky sidebar