Cheapood.OS: Menuai Sukses dari Rasa Penasaran dan Iseng Membuat Aksesoris Handmade
Ide usaha pertama yang kamu buat kadang hanya berdasar pada rasa iseng dan penasaran. Tidak jarang juga ide itu kemudian ditinggalkan entah karena melakukan kesalahan di tengah jalan, gagal, tidak menikmati prosesnya, atau menemukan ide lain yang lebih menarik atau menjanjikan. rintisan Adi Antyaswari atau Tyas ini juga kurang lebih sama. Awalnya, pengrajin asal Solo ini membuat aksesoris handmade hanya karena iseng dan penasaran. Bedanya, “keisengan” itu ternyata berkembang pesat. Cheapood.OS yang merupakan merek handmade pertamanya sekarang memproduksi dan menjual berbagai macam aksesoris handmade wanita yang bisa menghidupinya.
Tapi kesuksesan itu sendiri tentunya tidak diperoleh dengan mudah dan diperoleh berkat upaya keras selama lebih dari lima tahun.
Berawal dari SMA Karena Iseng dan Penasaran
Tyas sendiri sebenarnya adalah lulusan desain interior dan sebelumnya belum pernah membuat merek handmade atau usaha apapun. Tapi, sejak masih duduk di bangku SMA, Tyas memang suka membuat aksesoris handmade. Mulai berdirinya Cheapood.OS sendiri pun juga ketika Tyas masih SMA di tahun 2008 lalu.
Awalnya, ia melihat hanya penasaran ketika melihat kakaknya yang membuat anting-anting handmade. Dari situ, ia juga ingin mencoba membuat aksesoris sendiri. Lalu ia mencoba menjual aksesoris handmade karyanya tersebut.
Aksesoris pertama yang dijualnya adalah kalung karakter dari bahan flanel. Karena saat itu Facebook sedang tren, ia mencoba menjual aksesoris buatannya di Facebook dan juga di kalangan teman-temannya. Karena memang bagus, aksesoris handmade buatan Tyas cukup disukai berhasil mendapatkan pembeli.
Karena mendapat respon positif, Tyas memutuskan untuk terus membuat dan menjual aksesoris handmade. Malam hari setelah menyelesaikan tugas sekolah, Tyas selalu menyempatkan diri untuk membuat aksesoris handmade pesanan calon pembelinya. Untungnya karena masih baru, jumlah pesanan yang ia terima masih bisa ia tangani di malam hari. Bahan pembuatan aksesorisnya sendiri ia peroleh dari toko bahan aksesoris yang saat itu baru dibuka dan juga direkomendasikan kakaknya.
Terus Beradaptasi dan Berkembang
Aksesoris, terutama , memang salah satu jenis produk handmade yang paling banyak dibuat dan dijajakan pengrajin Indonesia. Meskipun begitu, “setiap brand memiliki keunikan masing-masing untuk bahannya dan memiliki ciri khas sendiri untuk model-model aksesoris mereka,” kata Tyas. Aksesoris handmade dari Cheapood.OS sendiri punya model dan desain yang sederhana sehingga bisa digunakan sehari-hari dan kapanpun. Harganya juga sangat terjangkau dan sangat bersahabat untuk budget anak sekolah dan kuliah .Well, tidak heran, mengingat Tyas pertama kali menjual aksesorisnya ke teman-teman di sekolah.
Tapi tren aksesoris dan barang-barang fashion lainnya selalu berubah. Kalung dan aksesoris flanel yang dulunya sempat laku kemudian kurang tren lagi. Ini tentu membuat Tyas harus segera beradaptasi dan mencoba hal baru. Ia memutuskan untuk mencoba membuat aksesoris baru berupa gelang dengan bahan batuan dan rantai. Untungnya, karena sudah punya basis pembeli berkat penjualan aksesoris sebelumnya, Tyas bisa memasarkan aksesoris barunya dengan mudah. Ditambah dengan kualitas, desain, dan harganya yang juga murah, aksesoris handmade baru buatan Tyas juga mendapat respon positif oleh calon pembeli, baik itu pembeli lama ataupun baru.
Selain harus mengikuti tren yang ada, banyak juga pengalaman yang dialami Tyas ketika berinteraksi dengan pembeli. Misalnya ada pembeli yang mengeluhkan pengerjaan waktu yang lama, padahal ia sudah memberi tahu dengan jelas waktu pengerjaan yang diperlukan. Ada lagi, ketika masih lebih fokus menjual di Solo dan pengiriman COD, kadang ada juga pembeli yang tidak kunjung datang di tempat yang dijanjikan, padahal saat itu bersifat pre-order atau dibuat berdasarkan pesanan.
Meskipun begitu, Tyas tetap berusaha maju dengan Cheapood.OS dan aksesoris handmade buatannya. Dari pengalaman itu juga ia jadi lebih mengenal tipe-tipe pembeli yang sangat beragam, serta banyak kenalan dan teman baru. Pada akhirnya, dari tahun ke tahun, Cheapood.OS terus berkembang. Dari yang hanya menggunakan Facebook, Tyas juga memasarkan produknya ke situs lain seiring maraknya tren internet, e-commerce, dan media sosial. Selain itu, kalau dulunya ia hanya berjualan di Solo terutama teman-teman sekolah, sekarang Cheapood.OS sudah melayani pembeli dari seluruh pelosok Indonesia. Pembeli yang membeli secara rutin atau langganan juga cukup banyak. Satu hal yang luar biasa adalah, hingga saat ini, Tyas menjalankan Cheapood.OS, mulai dari penjualan, pemasaran, sampai pembuatan aksesoris handmade wanitanya, sendirian dengan bantuan dari suaminya.
Dengan terus berkembang dari tahun ke tahun, Tyas sekarang sudah bisa membuat Cheapood.OS menjadi pekerjaan dan sumber penghasilan utamanya. Ia bersyukur upayanya bisa membuahkan hasil, plus didukung kondisi industri handmade di Indonesia yang semakin berkembang, dan berharap agar industri handmade Indonesia bisa lebih dikaui lagi, serta mampu membuat karya-karya handmade yang kreatif dan original.
Kalau kamu tertarik dengan koleksi aksesoris handmade wanita dari Cheapood.OS, langsung saja mengunjungi halaman .