Hit enter after type your search item

15 Tahun Garap Ekspor, Ini Alasan Brand Kluiklui Lirik Pasar Lokal

/
/

Potensi kerajinan Indonesia memang telah lama jadi incaran pasar luar negeri. Sejumlah pengrajin lokal bahkan telah lama menjadi pemasok untuk brand internasional, salah satunya adalah Pungky Lilianawati.

Harga yang cukup bersaing dan kualitas yang baik merupakan salah satu kualitas yang dimiliki oleh sejumlah pengrajin Tanah Air. Tak heran jika Indonesia jadi salah satu destinasi dari berbagai brand luar negeri untuk menciptakan produknya. Adalah Pungky Lilianawati yang sejak 2002 menjadi produsen untuk brand-brand Internasional, seperti Hush Puppies. Produk berkualitas tinggi dengan harga yang bersaing memang jadi nilai jualnya.
Namun selama itu pula ia punya cita-cita yang tak juga kesampaian. Ia ingin produknya dikenal oleh masyarakat Indonesia, dengan bendera brandnya sendiri. Akhirnya setelah 15 tahun berdiri, barulah ia berani menjajal pasar lokal. “Saya ingin punya brand sendiri karena selama ini saya ngerjain brandnya orang terus,” ujar alumni jurusan finance ini. Berangkat dari keinginan tersebut, lahirlah . Diambil dari plesetan nama putrinya, Chloe, brand ini menghasilkan sejumlah produk kerajinan kulit mulai dari , , pouch, aksesoris, hingga alas kaki.

Kualitas nomer satu

Pungky Lilianawati, owner Kluiklui Collection
Salah satu tugas Pungky adalah menentukan desain produk yang nantinya akan dikerjakan oleh 30 orang pengrajinnya. Kebanyakan koleksinya diperuntukkan bagi wanita modern yang mementingkan kualitas. Ini merupakan poin yang penting, sebab bagi Pungky yang terbiasa mengerjakan produk untuk ekspor, kualitas tak bisa dianggap sepele.

Baca juga: 

“Dari mulai pemilihan kulit hingga proses akhir kita fokus dalam buatnya. Kalau bahan kulitnya jelek juga kita nggak mau buat. Karena sekarang kita menyasar target menengah ke atas,” pungkasnya.
Dalam sebulan ia mengaku bisa menghasilkan hingga 2000 tas dan 3000 sandal di workshopnya yang berada di Bantul, Yogyakarta. Untuk aksesoris seperti gelang, Pungky mematok harga mulai dari Rp 80.000, sementara dompet seharga Rp 200.000, sendal Rp 225.000, dan tas Rp300.000.

Merambah pasar nasional

Bicara mengenai pasar lokal, hal ini sebenarnya bukan hal yang benar-benar baru bagi Pungky. Sebab awalnya ia sempat menjalani bisnis kerajinan straw bag di Bali. Namun ia tak memungkiri jika kini bisnis kerajinan tengah marak-maraknya dan membuat persaingan bisnis makin ketat. Untuk itu ia juga perlu masuk ke berbagai sektor pemasaran.
Dari segi offline, produk Kluiklui bisa ditemui di tokonya yang berada di Legian Kaja 456, Kuta, Bali dan di Living World Mall, Alam Sutera. Sedangkan dari ranah online, koleksinya bisa dengan mudah dicari di pakarinfo. Lewat penilaian kurasi yang ketat, brand Kluiklui pun dinobatkan sebagai Seller of The Month di pakarinfo. “Saya bangga bisa bergabung dengan pakarinfo karena memang di sini tempatnya khusus untuk kerajinan lokal,” ujarnya.

Baca juga: 

Masuknya Kluiklui ke sektor online tak pelak merupakan bukti keseriusannya dalam menjajal pasar dalam negeri. Sebab dengan begitu, semua orang kini bisa menikmati produknya. Ia pun tak ragu untuk berkompetisi di ranah ini, meski isu tiru-meniru soal produk masih kerap jadi kendala. Baginya, ini justru adalah tantangan untuk terus menciptakan karya yang baru.
“Lebih sering inovasi produk, karena kita di bidang fashion. Jangan takut dicontek orang. Karena dari dulu memang sudah begitu. Create terus, jangan takut,” ujarnya. Pungky juga punya harapan agar brandnya makin bisa dikenal oleh masyarakat Indonesia. “Ingin dikenal sebagai brand dari Yogyakarta yang produknya sudah sering diekspror ke luar negeri,” tutupnya.
 
Simak juga kisah inspiratif dari Seller of The Month sebelumnya:




 

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Pinterest
This div height required for enabling the sticky sidebar