Panduan Memotret Foto Produk yang Baik di pakarinfo
Di pakarinfo, kami ingin agar para penjual memasukkan konten yang berkualitas. Untuk mencapai itu, kami menjaga dan mengkurasi kualitas dari produk yang dijual di situs kami. Tapi itu bukan karena kami ingin situs kami terlihat bagus saja. Kalau produk-produk yang kamu tampilkan terlihat bagus dan menarik, calon pembeli juga pasti mau membeli produk handmade yang kamu jual. Jadi, proses kurasi ini dilakukan agar produk yang kamu jual lebih laku dan menarik perhatian pembeli. Lagipula, jika produkmu memang belum lolos proses kurasi, kamu masih bisa memperbaikinya sampai akhirnya diterima dan boleh dijual di pakarinfo (kecuali jika produk yang ingin kamu jual memang dilarang).
Kami sendiri tidak akan mengkurasi bagus tidaknya produkmu. Yang kami kurasi adalah beberapa hal seperti foto produk dan deskirpisi produk handmade yang kamu jual. Kriteria kurasinya juga tidak merepotkan dan harusnya bisa kamu penuhi jika kamu membaca panduan dan tips yang kami sediakan di blog ini.
Supaya kamu benar-benar bisa menjual produk yang bagus dan menarik agar produkmu bisa diterima serta menarik perhatian pembeli, kali ini kami akan memberikanmu panduan memotret dan memasukkan foto produk handmade-mu di situs pakarinfo.
Jumlah foto dan angle foto produk
Pastikan produk di dalam foto bisa dikenali dengan jelas
Kalau kamu takut gelangmu dikira cincin, coba foto dengan tangan.
Fotomu harus memperlihatkan bentuk produkmu dengan jelas. Sebelum memotret, kenali dulu produkmu. Bagaimana bentuknya? Apakah fotonya harus memperlihatkan dimensi produknya? Apakah produknya harus dipakai oleh model? Apakah produknya harus didampingi dengan properti tambahan untuk pembanding? Dan sebagainya.
Kalau produkmu berbentuk tiga dimensi, pastikan kamu memperlihatkan dimensinya dengan jelas. Jangan sampai pembeli mengeluh tas selempang yang kamu beli terlalu tipis karena kamu hanya memotret tas handmade-mu dari depan saja. Atau, jika produkmu adalah jenis yang punya variasi ukuran yang sangat banyak, kamu bisa mendampinginya dengan properti lain atau menggunakan model. Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk membuat bentuk produkmu terlihat jelas dan tidak membingungkan.
Potret lebih dari satu foto dan dari banyak angle untuk tiap produknya
Oke, jadi fotomu harus memperlihatkan bentuk produkmu dengan jelas. Tapi, kadang satu foto saja pasti tidak cukup untuk melakukan itu. Jadi, alangkah bagusnya jika kamu memotret lebih dari satu foto untuk produkmu dimana masing-masing foto dipotret dari angle yang berbeda. Misalnya, untuk produk seperti tas, kamu mungkin perlu foto dari depan, belakang, samping, dari sudut 60 derajat dengan elevasi (ketinggian) 45 derajat, serta isi dalamnya.
Di pakarinfo sendiri, kamu bisa mengupload sampai lima foto untuk tiap produk handmade yang ingin kamu jual. Jadi, pastikan kamu mengupload lebih dari satu foto dan dari angle yang berbeda-beda. Dan karena kamu bisa mengupload lima foto untuk satu produk, kamu sebaiknya tidak mengupload foto dalam bentuk kolase, karena itu akan membuat produkmu tidak terlihat jelas di dalam foto.
Jangan memasukkan terlalu banyak variasi
Ini adalah salah satu kesalahan yang cukup sering dilakukan oleh para penjual. Karena punya banyak variasi produk, bukan berarti kamu harus memasukkan semua variasi yang kamu punya dalam foto. Kalau di dalam satu foto kamu memasukkan terlalu banyak variasi produk, produkmu akan terlihat kecil dan kurang jelas. Selain itu, pembeli akan kesulitan untuk fokus ke satu titik, karena ada terlalu banyak objek yang harus diperhatikan.
Sebisa mungkin cukup potret satu produk saja dalam satu foto, dan jangan memotret terlalu banyak variasi produk dalam satu foto. Jika kamu punya beberapa variasi, cukup cantumkan di deskripsi produkmu. Tapi, jika kamu ngotot mau memperlihatkan variasi yang kamu punya, perlihatkan satu atau dua saja yang menurutmu paling bagus, tapi cukup di satu foto saja (dari lima foto yang kamu upload) dan jangan dijadikan foto utama.
Resolusi dan kualitas foto
Potret foto dengan resolusi yang cukup besar
Klik gambar untuk memperbesar
Semakin besar resolusi fotomu, semakin jelas juga produk dalam fotomu terlihat. Dengan begitu pembeli bisa melihat dan menilai produkmu dengan baik, mulai dari bentuk sampai detail dan sentuhan kecil yang cuma bisa dilihat dengan melakukan zoom in. Dan jika pembeli bisa menilai produk handmade-mu dengan baik dan mudah, berarti kamu membantu pembeli meyakinkan diri mereka untuk membeli produk handmade-mu. Jadi, pastikan kamu memotret foto dengan resolusi sebesar mungkin.
Di pakarinfo, kamu harus mengupload foto dengan resolusi minimal 650×650 pixel dengan alasan yang sama. Foto dengan resolusi 650×650 pixel harusnya bisa kamu dapatkan cukup dengan kamera smartphone. Bahkan, kalau kamu mau, kamu bisa mengupload foto dengan resolusi yang lebih besar agar produkmu makin terlihat jelas. Yang penting jangan sampai ukuran file fotomu terlalu besar (melebihi 4Mb).
Pastikan fotonya jelas dan tidak blur (kabur atau buram)
Efek samping yang paling buruk dari resolusi foto yang terlalu kecil adalah foto yang kabur atau buram. Kalau fotomu buram, calon pembeli bahkan tidak mau melihat detail dan deskripsi produkmu lebih lanjut, dan tentunya tidak mau membeli. Tapi foto yang kabur atau buram juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti kamera yang bergerak/goyang atau fokus kamera yang salah.
Jadi, ketika kamu memotret foto produkmu, pastikan kamera atau smartphone-mu diam dan tidak bergerak. Kalau kamu punya, gunakan tripod atau benda yang bisa menahan kamera atau smartphone-mu. Selain itu, pastikan juga fokus kameramu ada pada produkmu, bukan latar belakang atau objek lainnya.
Potret fotonya sebagus mungkin
Sebuah foto produk yang bagus tidak ditentukan oleh secanggih apa kamera dan alat-alat yang digunakan. Kalau faktor-faktor lainnya tidak diperhatikan dengan baik, foto produkmu juga tetap aka jelek. Jujur saja, saya sendiri melihat banyak penjual di toko online yang memasang foto produk yang jelek dan tidak menarik. Gara-gara itu, saya biasanya mengurungkan niat saya untuk membeli produk tersebut. Dan sekali lagi, tidak punya kamera dan alat yang canggih bukanlah alasannya. Justru kamulah yang harus mulai belajar cara memotret foto dengan lebih baik.
Sumber: bigskiesjewellery.wordpress.com
Ada paling tidak dua aspek yang sering diabaikan di banyak foto produk di berbagai toko online. Yang pertama adalah pencahayaan. Kalau lampu kamarmu tidak cukup terang, cobalah untuk mencari sumber cahaya tambahan seperti lampu meja belajar. Atau, yang paling mudah, bawa produkmu keluar di pagi hari dan foto dengan pencahayaan sinar matahari. Atau, jika kamu malas membawa produkmu keluar, bawa produkmu ke sebelah jendela.
Yang kedua adalah latar belakang fotonya. Memang, permukaan lantai keramik itu warnanya putih. Tapi percayalah, ketika kamu memotret foto produk dengan latar belakang lantai keramik, dinding polos, seprei, atau benda sehari-hari yang sudah ada sebelumnya, foto produkmu akan terlihat jelek dan murahan. Mungkin ada pengecualian jika dindingmu memang cocok dijadikan latar belakang. Tapi, kalau tidak, belilah karton putih untuk dijadikan latar belakang foto produkmu. Tidak mahal, kok.
Fokus foto pada produk
Ingat, buat produkmu menonjol
Foto produk yang bagus adalah foto produk yang menonjolkan produknya, bukan hanya di tengah-tengah barang dari toko lain, tapi juga di tengah-tengah foto itu sendiri. Dengan membuat fotomu menonjol, kamu berarti mengarahkan fokus calon pembeli ke fotomu. Dan jika produkmu memang bagus, calon pembeli tentu akan suka melihat produkmu dan tertarik atau mulai mempertimbangkan untuk membeli.
Ada banyak cara untuk membuat produkmu lebih menonjol di dalam foto. Yang pertama adalah menggunakan latar belakang yang kontras. Jika produkmu berwarna gelap, gunakan latar belakang yang terang. Jika produkmu berwaran terang, gunakan latar belakang gelap. Selain membuat produkmu lebih menonjol, latar belakang yang kontras akan membuat warna pada produkmu terlihat lebih cerah dan jelas. Sebaliknya, jangan menggunakan latar belakang yang mirip. Sepatu denimmu akan terlihat tenggelam di kegelapan jika kamu menggunakan latar belakang hitam.
Menurutmu, yang mana barang yang dijual?
Selain itu, jika kamu menggunakan properti tambahan, pastikan propertinya memang berfungsi sebagai pemanis atau pembanding atas produk yang kamu jual, tidak terlalu banyak, dan tidak lebih menonjol dari produk yang kamu jual. Jangan sampai kamu memasukkan terlalu banyak properti tambahan sampai calon pembeli bingung apa yang sebenarnya kamu jual. Kalau mereka bingung, mereka tentu jadi enggan membeli.
Watermark
Jangan menambahkan watermark
Watermark adalah sebuah sentuhan pada foto produk yang sebenarnya tidak salah. Tapi, sentuhan ini mungkin menjadi salah satu faktor yang paling sering membuat saya tidak jadi belanja di toko online. Bagaimana tidak, watermark ini kebanyakan dipasang di tengah-tengah, dengan ukuran super besar, dan menutupi produk yang dijual. Bahkan, jika dipasang di pinggir sekalipun, watermark ini kadang cukup mengganggu.
Itulah salah satu alasan mengapa di pakarinfo kamu tidak boleh menambahkan watermark di foto produkmu, tanpa terkecuali. Selain merusak fokus pembeli, apa yang kamu ingin masukkan sebagai watermark harusnya bisa ditemukan deskripsi produkmu (misalnya dimensi produk dan logo/nama toko), sehingga membuat fungsi watermark tersebut hilang sepenuhnya. Oh, dan by the way, kamu juga tidak boleh mencantumkan link media sosialmu di manapun di situs pakarinfo.
Oke, kamu mungkin punya argumen bahwa watermark itu ada agar tidak ada orang yang mengambil foto produkmu begitu saja dan seenaknya mengaku bahwa mereka menjual barangmu. Well, itu mungkin benar jika kamu menjual produk-produk retail yang diproduksi dan didistribusikan secara masif. Tapi, di pakarinfo, kamu menjual produk handmade yang memang unik dari hasil kreasimu. Jadi, kalaupun fotomu diambil oleh penjual gadungan, bukan berarti mereka bisa membuat produk tersebut. Kalaupun pada akhirnya ternyata penjual gadungan itu membuat tiruan dari produkmu, kualitasnya mungkin tidak akan sebagus yang kamu buat. Lagipula, tindakan itu sudah termasuk pelanggaran hak cipta, yang bisa dengan mudah kamu bawa ke ranah hukum.
Jadi, ya, kamu tidak perlu menambahkan atau bahkan merusak foto produkmu dengan watermark.
Originalitas
Potret fotomu sendiri. Jangan mengambil dari orang lain
Di sisi lain, bukan berarti kamu boleh seenaknya mengambil foto orang lain tanpa izin dan menggunakannya sebagai foto produkmu. Foto dari orang lain tidak selamanya bisa mewakili produk handmade yang kamu jual. Lagipula, kamu juga bisa ketahuan jika menggunakan foto orang lain dengan cara yang mudah seperti Google Image Search. Selain itu, kalau kamu menghasilkan uang menggunakan foto orang lain, itu berarti kamu sudah melanggar hak cipta dan hak intelektual milik orang lain bukan?
Potretlah foto produkmu sendiri. Cara dan prosesnya tidak mudah. Asalakan kamu mengikuti panduan kami di artikel ini dan artikel lainnya, kamu harusnya bisa memotret foto produk handmade yang bagus dengan alat seadanya.