Hit enter after type your search item

Review Baju Adat Kalimantan Barat Suku Dayak & Melayu

/
/

Ingin tau Baju Adat Kalimantan Barat seperti apa? Kalimantan barat di dominasi oleh suku Dayak dan melayu, jadi pakaian adatnya adalah pakaian adat dayak. Yuk simak disini.
Kalimantan Barat (KalBar) merupakan provinsi di Indonesia yang beribukota di Kota Pontianak. Dengan luas wilayah sekitar 146.807 km², KalBar menjadi provinsi terluas keempat setelah Papua, KalTim, dan KalTeng. KalBar identik dengan sungai Kapuas, yang merupakan sungai terbesar di Indonesia.
Berdasarkan sensus 2004, provinsi Kalimantan Barat memiliki jumlah penduduk sebanyak 4.073.304 jiwa. Penduduk KalTim terdiri atas berbagai suku, di mana terdapat dua suku paling dominan di provinsi ini. Keduanya yakni Dayak (34,93% dari total populasi) dan Melayu (33,84% dari total populasi). Dayak merupakan suku yang mayoritas tinggal di wilayah pedalaman. Semantara etnis Melayu umumnya menghuni kawasan pesisir. Selain kedua suku tersebut, terdapat juga beberapa suku lain, seperti:

  • Jawa
  • Tionghoa
  • Madura
  • Bugis
  • Sunda
  • Batak
  • Banjar

Beragamnya etnis di provinsi KalBar menjadikan wilayah ini kaya akan warisan budaya dan adat-istiadat. Mulai dari rumah adat, makanan atau minuman tradisional, tarian khas, senjata daerah, hingga pakaian adat. Baju adat Kalimantan Barat terdiri atas beragam jenis yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Penasaran?

Pengertian pakaian adat

Pakaian adat adalah representasi dalam wujud material dari suatu kebudayaan. Busana tradisional mempunyai nilai penting dalam hal mempresentasikan warisan sejarah, leluhur, serta kemajuan masyarakatnya dalam suatu fase peradaban tertentu.
Eksistensi pakaian tradisional merupakan bentuk dari upaya untuk melestarikan dan mewariskan kebudayaan. Lewat pakaian adat, masyarakat saat ini akan mampu membaca, memahami, kemudian mengambil nilai-nilai luhur yang terkandung dalam simbol-simbol budaya di dalamnya.

Pakaian adat Kalimantan Barat suku Dayak

Baju adat suatu daerah umumnya identik dengan mayoritas etnis yang mendiami wilayah tersebut. Dan, seperti yang dibahas di awal tadi, Dayak merupakan suku mayoritas di provinsi KalBar. Jadi, wajar jika pakaian tradisional Dayak sangat terkenal di provinsi ini. Berikut penjelasan mengenai beragam pakaian tradisional etnis Dayak.

1. Baju tradisional untuk pria

Busana tradisional untuk pria Dayak disebut King Baba. Dalam bahasa Dayak,  King memiliki arti pakaian sedangkan Baba mempunyai makna laki-laki. King Baba terbuat dari bahan dasar kulit kayu tanaman kapuo atau kayu ampuro. Kedua jenis tanaman tersebut merupakan tanaman endemik pulau Kalimantan di mana keduanya memiliki kandungan serat cukup tinggi.
Proses pembuatan busana King Baba dimulai dari kulit kayu ampuro yang dipukul-pukul menggunakan palu berbentuk bulat di dalam air. Tujuannya yakni agar kulit kayu tersebut terurai hingga tertinggal seratnya saja. Setelah seratnya lentur, kulit kayu tersebut lantas dijemur dan dihias dengan beragam lukisan etnik khas Dayak. Proses melukisnya menggunakan bahan pewarna natural.
Setelah itu, kulit kayu dibentuk sedemikian rupa hingga membentuk rompi tanpa lengan serta sebuah celana panjang. Serat kulit kayu tersebut juga kerap digunakan untuk membuat sejenis ikat kepala. Tak lupa diselipkan bulu burung enggang gading pada ikat kepala tersebut. Sebagai aksesori tambahan, senjata tradisional berupa Mandau juga turut disertakan. Bisa dikatakan bahwa busana ini merupakan busana perang suku Dayak.

2. Busana tradisional untuk wanita

Pakaian adat Kalimantan Barat untuk kaum wanita disebut King Bibinge. Terbuat dari bahan dasar serta cara yang sama dengan pakaian kaum pria. Perbedaannya terdapat pada desainnya yang lebih sopan dengan perlengkapan:

  • Penutup dada
  • Stagen
  • Kain bawahan
  • Berbagai pernik seperti manik-manik
  • Hiasan bulu burung enggang
  • Jarat tangan (gelang tangan) terbuat dari pintalan akar tumbuhan tengang
  • Kalung (berbahan dasar tulang hewan atau akar kayu
  • Beragam perhiasan semacam gelang seperti galang pasan, tajuk bulu area, tajuk bulu tantawan, alang pasan manik, galing gading, kalung manik lawang, sa’sawak tali mulung, sa’sawat pirak kurumut, dan posong.

Kedua jenis baju tersebut hampir selalu dipakai ketika menjalani aktivitas sehari-hari seperti bertani, berburu, atau ketika melaksanakan upacara tradisional. Kedua baju adat Kalimantan Barat tersebut hingga saat ini masih tetap dikenakan khususnya oleh etnis Dayak Kubu. Dayak Kubu umumnya masih tinggal di wilayah pedalaman dan bertahan hidup secara nomaden.
Selain kedua model pakaian adat Kalimantan Barat di atas, ada lagi model pakaian tradisional lain yang lebih modern, misalnya:

  • King Buri dan Bulang Buri (berbahan dasar buri/kulit kerang laut)
  • King Kabo (berbahan dasar kulit kayu, berupa cawat berhiaskan manik-manik atau pita-pita rumbai)
  • Indulu Manik (kain dengan hiasan manik-manik)
  • King Tompang (busana polos)
  • Buang Kuureng (kurung lengan panjang berbahan beludru)

Baju adat Kalimantan Barat suku Melayu

Melayu merupakan etnis terbesar kedua di provinsi KalBar dengan jumlah penduduk mencapai 33,84% dari total populasi. Seperti halnya pakaian tradisional Dayak, pakaian tradisional etnis Melayu juga terbagi atas dua jenis, berikut penjelasannya.

1. Busana tradisional untuk pria

Busana khas Melayu untuk kaum pria disebut Telok belanga. Pakaian ini umumnya dikenakan dalam beragam acara formal seperti pernikahan atau upacara adat lainnya. Telok belanga terdiri atas pakaian dalaman berbahan dasar kain satin berwarna kuning keemasan.
Kuning emas adalah warna yang melambangkan kerajaan Melayu. Dalaman tersebut dipadukan bersama celana panjang dan kain sarung bermotif ingsang, dililitkan di bagian pinggang sampai lutut. Sebagai aksesori pelengkap, biasanya menggunakan songkok warna hitam.

2. Busana tradisional untuk wanita

Baju Kurong (kurung) adalah baju adat Kalimantan Barat (suku Melayu) untuk kaum wanita. Kurong terdiri atas pakaian terusan polos (tanpa motif) panjangnya hanya sebatas lutut. Terusan ini memiliki kerah bulat dan resleting pada sisi belakang.
Sebagai busana bawahan, umumnya digunakan kain khas bermotif ingsang atau rok. Pakaian Kurong juga kerap dikenakan pada acara resmi atau ritual-ritual khas Melayu.

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Pinterest
This div height required for enabling the sticky sidebar