Hit enter after type your search item

Review Baju Adat Kalimantan Selatan Lengkap Plus Aksesoris & Gambar

/
/

Taukah Anda Seperti Apa Bentuk Baju Adat Kalimantan Selatan? Ternyata sangat unik lho, yuk simak disini ulasan lengkapnya.
Kalimantan Selatan (KalSel) merupakan provinsi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Suku Banjar adalah penduduk asli provinsi ini. Suku Banjar sendiri terbagi menjadi tiga subetnis, yakni:

  • Pahuluan
  • Kuala
  • Batang Banyu

Ketiga subetnis di atas mempunyai beragam adat-istiadat yang mengandung nilai-nilai budaya yang diwariskan turun-temurun dari leluhur mereka. Salah satu harta karun kebudayaan yang masih dilestariakan eksistensinya yakni berupa pakaian adat Kalimantan Selatan.
Pakaian tradisional masyarakat Banjar umumnya berupa busana pengantin yang terdiri atas empat macam. Tiga di antaranya merupakan pakaian adat asli, plus satu pakaian adat hasil modifikasi pada era modern, berikut penjelasannya.

Bagajah Gamuling Baular Lulut

Bagajah Gamuling Baular Lulut merupakan baju adat Kalimantan Selatan berupa busana pengantin klasik yang telah berkembang semenjak era kerajaan Hindu di wilayah ini. Jadi, tak mengherankan jika Bagajah Gamuling Baular Lulut juga dilengkapi berbagai aksesori tradisional suku Banjar.
Pakaian pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut untuk kaum pria terdiri dari:

  • Baju poko berwujud kemeja berlengan pendek tanpa kerah
  • Celana panjang dengan hiasan motif pucuk rebung berbahan manik-manik
  • Kain tapih bermotif binatang halilipan
  • Kalung samban
  • Kilat bahu garuda mungkur paksi
  • Pending emas dengan kepala bermotif gula kelapa
  • Mahkota berbentuk bundar bermotif ular lidi melingkar di kepala
  • Keris pusaka khas Banjar bermotif sempana

Sementara itu, busana Bagajah Gamuling Baular Lulut untuk kaum wanita terdiri atas:

  • Kemben sebagai penutup dada
  • Selendang
  • Kayu apu untuk pengikat pinggang
  • Tapih atau sarung panjang dengan motif halilipan
  • Tatanan rambut berbentuk sanggul atau konde dihiasi dengan mahkota, kembang goyang, dan kuncup kembang melati
  • Sebagai aksesori pelengkap, dikenakan juga bonel (anting beruntai panjang), kalung samban pedaka, ikat pinggang, kalung kebun raja, gelan tangan, gelang kaki, cincin permata, serta selop sebagai alas kakinya.

Ba’amar Galung Pancaran Matahari

Busana Ba’amar Galung Pancaran Matahari adalah pakaian adat Kalimantan Selatan yang telah berkembang sejak masuknya pengaruh Islam serta kerajaan Islam di wilayah tersebut. Ba’amar Galung Pancaran Matahari untuk pengantin pria terdiri atas berbagai perlengkapan berikut ini:

  • Laung atau destar
  • Kemeja putih berlengan panjang dan berenda
  • Jas buka tanpa kancing
  • Celana panjang
  • Sarung sabuk beserta tapih pendek bercorak khas halilipan
  • Tali wenang (kain ikat pinggang berwarna kuning, ditempatkan di atas sabuk)
  • Keris pusaka khas suku Banjar berbentuk sempana
  • Gelang kaki berbentuk akar tatau
  • Selop disulam menggunakan benang emas plus manik-manik sebagai alas kakinya

Sedangkan Ba’amar Galung Pancaran Matahari untuk kaum wanita terdiri atas beberapa item, seperti:

  • Baju poko berlengan pendek tanpa kerah
  • Penutup dada
  • Kayu apu untuk menutup poko dan sarung
  • Tapih/sarung panjang bercorak khas halilipan
  • Sanggul atau konde berbentuk bulan sabit, dihiasi dengan mahkota amar galung pancaran matahari, kembang goyang berumpun, dan sisir emas.

Baju adat Kalimantan Selatan untuk kaum wanita ini dilengkapi bebrapa perhiasan tambahan, seperti anting panjang, kalung bentuk biji kurma, kalung cikak, kalung kebun raja, ikat pinggang emas, kilat bahu, cincin berbentuk pagar mayang, gelang tangan, gelang kaki, serta selop disulam benang emas sebagai alas kakinya.

Babaju Kun Galung Pacinan

Babaju Kun Galung Pacinan merupakan pakaian adat Kalimantan Selatan yang lahir dari akulturasi budaya Banjar dengan kebudayaan Tiongkok. Sehingga masuk akal jika Babaju Kun Galung Pacinan memiliki bentuk menyerupai pakaian pengantin Betawi atau Semarang. Babaju Kun Galung Pacinan untuk kaum pria terdiri atas:

  • Busana gamis dan jubbah
  • Kopyah alpe dililit surban serta dihias menggunakan untaian kuncup bunga melati
  • Selempang
  • Alas kaki berwujud selop dihiasi sulaman benang emas
  • Kalung rantai berbahan emas dan permata
  • Cincin bermata satu dengan batu zamrud juga kerap digunakan sebagai aksesori tambahan

Sementara itu, Babaju Kun Galung Pacinan untuk kaum wanita yakni berupa kebaya dengan lengan panjang berbentuk cheong sam. Kebaya tersebut dihiasi sulaman benang emas bermotif bunga teratai. Selain itu, kebaya ini juga kerap dipadukan dengan:

  • Rok besar berhias manik-manik serta sulaman motif khas negara China
  • Pada bagian kepala umumnya dikenakan mahkota bertahtakan permata berbentuk setengah lingkaran, tusuk konde berbentuk huruf lam dengan hiasan batu mulia, kembang goyang, serta tusuk konde berwujud burung hong.

Babaju Kubaya Panjang

Babaju Kubaya Panjang adalah jenis pakaian adat Kalimantan Selatan yang merupakan hasil modifikasi dari tiga baju adat di atas. Dinamakan Babaju Kubaya Panjang karena pakaian pengantin ini umumnya menggunakan kebaya panjang. Masyarakat KalSel juga kerap menamakan Babaju Kubaya Panjang dengan sebutan baamar galung modifikasi.

Baju adat Kalimantan Selatan untuk acara formal

Selain keempat jenis baju adat Kalimantan Selatan di atas, ada satu lagi busana yang kerap dikenakan suku Banjar dalam acara resmi. Kaum pria biasanya mengenakan jas tertutup lengan panjang berbahan lena, ektrimis, atau wool dilengkapi tiga buah saku. Dipadukan dengan celana panjang tanpa saku. Laung tajak siak (penutup kepala) berbahan beludru berbentuk segitiga. Warnanya harus serasi dengan sabuk yang dikenakan. Alas kakinya berupa selop berbahan beludru dan kulit.
Kaum wanita umumnya memakai busana kurung basisit lengkap dengan tapihnya. Dikombinasikan dengan pagatan, tapih lasem, dan air guci. Ditambah penutup kepala berupa kakamban berbentuk segiempat. Kakamban umumnya berbahan sutra amban (sutra tipis) atau kain sasirangan dihiasi motif gigi haruan di kedua sisinya.
Kembang goyang berapun (berumpun) atau kembang goyang tunggal sebagai hiasan sanggul. Selain itu, ditambahkan pula beberapa aksesori seperti:

  • Anting beruntai
  • Kalung samban rangkap tiga
  • Kalung marjan
  • Galang karuncung
  • Cincin litring
  • Selop beludru
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Pinterest
This div height required for enabling the sticky sidebar