Hit enter after type your search item

Review Baju Adat Sulawesi Utara Lengkap Plus Gambar

/
/

Yuk kenali baju adat sulawesi utara. Kalau bukan kita lantas siapa lagi? Ternyata sangat unik dan indah lho. Busana atau Pakaian tradisional dapat menunjukkan tingkatan budaya masyarakat di wilayah tertentu. Biasanya pakaian adat hanya dapat dipakai pada acara tertentu karena umumnya kurang praktis.
Meskipun begitu, setiap daerah tentu memiliki busana adatnya masing-masing. Tidak terkecuali Sulawesi Utara. Busana dikembangkan manusia bukan semata-mata terdorong kebutuhan biologis untuk melindungi tubuh saja. Namun juga terdorong oleh kebutuhan budaya, adat istiadat serta pandangan hidup yang beragam.
Berbicara adat dan budaya Sulawesi Utara, tentu tidak terlepas dari suku-suku yang mendiami daerah tersebut. Setidaknya terdapat empat suku besar penghuni Sulawesi Utara, diantaranya yaitu Suku bangsa Minahasa, Gorontalo, Sangir Talaud, dan Mongondow. Suku-suku tersebut memiliki adat istiadat sendiri, seperti baju adat Sulawesi Utara bagi setiap suku tersebut.

Baju Keseharian Masyarakat Sulawesi Utara

Sebelum membahas mengenai jenis baju adat Sulawesi Utara berdasarkan suku di dalamnya. Terlebih dahulu Kita harus mengetahui pakaian keseharian yang digunakan oleh masyarakatnya. Nah, di bawah ini sedikit penjelasannya:

1. Masyarakat Gorontalo

Busana keseharian masyarakat Gorontalo berbahan mentah kapas atau biasa disebut molinggolo dengan cara dipintal menjadi benang kemudian di tenun. Untuk wanita berbentuk kebaya tanpa motif sebagai atasan dan sarung sebagai bawahan. Sementara bagi pria menggunakan kemeja lengan pendek sebagai atasan serta sarung untuk bawahan.

2. Masyarakat Bolaang Mangondow

Dahulu, baju adat sulawesi utara khusus masyarakat Boolang Mangondow berbahan dasar kulit kayu dan serat nanas. Serat-serat tersebut kemudian ditenun dan dijadikan kain. Namun, seiring berjalannya waktu masyarakt mulai menggunakan kain katun sebagai bahan  dasar pembuatan busana.

3. Masyarakat Minahasa

Sama halnya dengan masyarakat Bolaang Mangondow, suku Minahasa juga membuat busana dengan menggunakan bahan dsar kulit kayu. Namun saat ini sudah sulit ditemukan pakaian hasil kerajinan tagan tersebut. Kecuali beberapa pakaian pria bernama bajang masih bisa ditemui di beberapa tempat. Sekarang ini, bahan pembuatan pakaian tersebut sudah menggunakan kain katun.

4. Masyarakat Taulud dan Sangihe

Nah, baju keseharian masyarakat Taulud dan Sangihe terbuat dari kain kofo. Namun sayangnya saat ini jenis busana dari bahan tersebut sudah tidak ada lagi.

Jenis Baju adat sulawesi utara Berdasarkan Suku yang Mendiaminya

1. Pakaian Adat Boolang Mangondow

Menurut sejarah suku Boolang Mangandow terbentuk dari gabungan empat kerajaan yang berkembang pada masa penjajahan Belanda. Hal itu sangat mempengaruhi busana tradisional masyarakat di dalamnya serta dapat menunjukkan kedudukan seseorang dalam kehidupan sosialnya.
Nah, setidaknya terdapat 7 baju adat sulawesi utarautarautarakhususnya daerah Boolang Mangandow, untuk lebih jelas berikut ini penjelasannya:

  • Pakaian Bangsawan. Berbeda dengan masyarakat biasa, baju adat sulawesi utarautarautara untuk kaum bangsawan memiliki bentuk lebih beragam. Semua itu disesuaikan dengan berbagai acara di kerajaan itu sendiri. Seperti penerimaan tamu-tamu kerajaan, busana untuk bekerja, busana bayi, pengantin, upacara penobatan raja, atau bahkan busana yang dikenakan untuk kelahiran dan kematian.
  • Busana Kohongian. Baju adat sulawesi Utara yang biasa dikenakan oleh masyarakat Boolang saat upacara pernikahan. Pakaian ini hanya diperuntukan bagi kaum dengan strata sosial satu tingkat di bawah kaum bangsawan.
  • Busana Simpal. Sama halnya dengan Kohongian, busana Simpal juga dikenakan saat upacara pernikahan oleh asyarakat yang termasuk ke dalam golongan pendamping pemerintah dalam kerajaan.
  • Busana Krja Guha-ngea. Nah, pakaian ini khusus dikenakan oleh pemangku adat saat menghadiri atau melaksanakan upacara-upacara kerajaan.
  • Baju Rakyat Biasa. Terdapat dua jenis pakaian rakyat biasa, pertama digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, digunakan saat melakukan panen padi.
  • Gaun Pengantin Pria. Pada upacara pernikahan seorang pria Bolang akan menggunakan kemeja model baju kurung dengan celana bentuk piyama dengan warna mencolok. Selain itu dilengkapi juga dengan ikat pinggang, pending dan keris.
  • Gaun Pengantin Wanita. Sedangkan bagi perempuan akan mengenakan sebuah kebaya atau salu dan sarung kotak-kotak. Agar lebih menarik juga menggunakan sanggul atau konde dengan berbagai hiasan.

2. Busana tradisional Sangihe Taulud

Baju adat sulawesi utara untuk masyarakat Sangihe Taulud terbuat dari bahan serat kofo atau fami manila atau sejenis pohon pisang yang banyak tumbuh di daerah tropis. Serat kofo itu kemudian di proses dengan cara ditenun menggunakan kahuwang. Nah hasil tenunan serat kemudian dijadikan bahan pembuatan pakaian laku tepu. Laku tepu yaitu pakaian dengan bagian leher agak sempit.
Adapun kelengkapan lain dari laku tepu sebagai berikut:

  • Popehe; merupakan kain yang diikatkan pada pinggang sebelah kiri dengan ujung terurai ke bawah. Popehe digunakan untuk memperindah laku tepu sekaligus mempunyai makna sebagai pembangkit semangat.
  • Paprong; merupakan kain yang diikatkan pada bagian kepala untuk laki-laki. Paparong untuk masyarakat biasa dan keturunan bangsawan pun berbeda. Sementara bagi perempuan menggunakan baju terusan dilengkapi dengan kahiwu (sarung), bandang, serta botu pusige.
  • Kahiwu; merupakan pelapis bagian dalam dari popehe. Lipatan untuk rakyat biasa berjumlah 5 lipatan. Sedangkan untuk bangsawan berjumlah 7 atau 9 lipatan.
  • Bandang; merupakan sebuah kain yang diletakkan di bahu kanan seorang waita dan ujungnya diikatkan pada pinggang sebelah kiri. Bandang hanya dikenakan oleh wanita biasa, sedangkan untuk wanita bangsawan menggunakan kaduku atau animating.
  • Boto Pusinge; merupakan sanggul, bahan dasar sanggul biasanya merupakan rambut asli dari pemakainya. Ada pula sasusu boto (tusuk konde) untuk memperkuat dan memperindah sanggul.

3. Pakaian Adat Minahasa

Terdapat setidaknya dua jenis baju adat  minahasa, yaitu:

  • Baju tradisional untuk pria yaitu baniang atau kemeja lengan panjang, dan
  • Baju tradisional untuk wanita yaitu karai momo atau wuyung. Yaitu sebuah kebaya lengan panjang berwarna putih.
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Pinterest
This div height required for enabling the sticky sidebar