Review Baju Adat Sumatera Barat Pria dan Wanita
Sumatra barat dikenal dengan ranah minang baik di kancah nasional maupun mancanegara. Provinsi ini juga dikenal memiliki kebudayaan bermacam-macam, salah satunya terdapat beberapa variasi pakaian adat.
Busana adat tersebut, umumnya dipakai saat upacara pernikahan. Perbedaan ragam busana ini berdasarkan pembagian beberapa adat nagari di Sumatra barat, atau dikenal dengan pembagian Luhak.
Pada umunya pakaian adat Sumatera Barat cukup sederhana, tetapi memiliki keunikan sebagai daya tariknya. Keunikan tersebut terletak pada bagian penutup kepala yang memiliki bentuk seperti tanduk kerbau atau atap rumah gadang. Khusus untuk kota Padang, Pariaman dan Painan, memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan busana daerah lain di Minangkabau. Hal itu dikarenakan pengaruh negara Cina serta eropa terutama portugis.
Nah, berikut ini baju adat Sumatera Barat dilihat dari pemakainya:
Pakaian Adat Sumatera Bundo Kanduang atau Limpapeh Nan Gadang
Bundo Kanduang atau Limpapeh Nan Gadang merupakan busana khusus bagi wanita minang yang telah menikah. Limpapeh mempunyai arti tiang tengah bangunan adat Sumatera Barat. Hal itu melambangkan seorang perempuan yang telah menikah harus mampu mengatur rumah tangganya. Apabila tiang tengah itu roboh maka rumah pun akan ikut roboh.
Pakaian Bundo Kanduang dalam upacara-upacara adat memiliki desain berbeda-beda disesuaikan dengan sub suku pemakainya. Adapun kelengkapan pakaian adat Sumatera Barat Bundo Kanduang, sebagai berikut:
1. Tingkuluak.
Pada saat menghadiri suatu upaca, bagian kepala seorang wanita Bundo Kanduang harus menggunakan penutup kepala. Penutup kepala tersebut bernama tingkuluak. Tingkuluak terbuat dari selendang tenunan pandai sikek.
2. Baju Batabue.
Baju batabue disebut juga baju kurung, merupakan baju adat Sumatera yang digunakan saat upacara adat. Busana ini memiliki berbagai hiasan yang mengandung makna tertentu. Batabue memiliki beberapa warna, diantaranya hitam, merah tua, ungu atau biru tua.
3. Baju Adat Lambak
Merupakan baju adat Sumatera Barat bagian bawah. Dikenakan oleh wanita dengan cara diikatkan pada pinggang. Sarung ini bisa berupa songket atau berikat.
4. Pakaian Salempang
merupakan kain terbuat dari songket. Pengunaannya dengan cara di letakkan di pundak. Salempang melambangkan bahwa seorang wanita harus memiliki rasa kasih sayang dan harus waspada dalam setiap kondisi.
5. Perhiasan Pakaian Adat.
Merupakan aksesoris yang identik dengan wanita. Nah, Bundo Kanduang ini juga dilengkapi berbagai perhiasan untuk mempercantik penampilan. Adapun perhiasan tersebut diantaranya yaitu kalung atau dukuah, galang atau gelang, serta cincin. Pemakaian dukuah (kalung) memiliki makna tersendiri yaitu sebagai seorang wanita harus selalu mengerjakan sesuatu sesuai dengan asaz yang berlaku. Sama halnya dengan pekaian dukuah, pemakaian galang juga memiliki makna tersendiri yaitu sebagai seorang wanita harus memiliki batasan-batasan tertentu dalam melakukan aktivitasnya.
Pakaian Adat Tradisional Pria Minangkabau – Penghulu
Sama halnya dengan wanita minang, pria minang juga memiliki baju adat Sumatera Barat khusus untuk upacara tertentu. Pakaian adat Sumatera Barat bagi pria minang ini disebut dengan pakaian penghulu.
Namun biasanya pemakaian busana ini hanya diperuntukan bagi para tetua dalam suatu masyarakat. Adapun kelengkapan pakaian penghulu, sebagai berikut:
1. Deta
Disebut juga destar yaitu penutup kepala bagi pria minang. Penutup kepala ini terbuat dari kain warna hitam, dipakai dengan cara dililitkan sehingga membentuk kerutan-kerutan. Berdasarkan pemakaiannya deta dibagi menjadi beberapa macam, yaitu deta raja khusus digunakan oleh raja, deta saluak batimbo untuk penghulu, deta ameh, deta cilieng manurun serta deta gadang.
2. Pakaian / Atasan.
Nah, pakaian untuk baju penghulu sendiri berwarna hitam yang melambangkan arti sebuah kepemimpinan.
3. Bawahan / Sarawa
Merupakan bawahan penghulu berupa celana warna hitam. Celana ini memiliki ukuran cukup besar pada bagian betis dan paha. Hal tersebut dimaksudkan bahwa seorang pemimpin harus berjiwa besar dalam mengambil keputusan maupun saat melaksanakan tugas.
4. Selendang / Sasampiang.
Sebuah selendang berwarna merah dengan benang berwarna-warni. Cara menggunakannya dengan diletakkan di bahu pemakainya. Warna merah pada sasampiang memiliki arti keberanian, sedangkan warna benang melambangkan ilmu ilmu serta kearifan.
5. Cawek
Ikat pinggang dengan bahan dasar sutra. Kegunaan ikat pinggang ini yaitu untuk menguatkan ikatan celana sarawa yang longgar.
6. Sandang.
Sandang adalah kain berwarna merah, gunanya untuk diikatkan pada pinggang pemakainya. Kain berwarna merah tersebut memiliki bentuk segi empat serta melambangkan bahwa seorang pemimpin haruslah patuh pada hukum adat.
7. Keris atau Tongkat.
Kelengkapan pakaian adat Sumatera Barat untuk pria minang terakhir yaitu keris. Keris ini diselipkan pada bagian pinggang sedangkan tongkat digunakan sebagai penunjuk jalan. Adapun makna dibaliknya yaitu suatu kepemimpinan merupakan amanah juga tanggung jawab besar.
Pakaian Adat Daerah Minang
Adapun baju adat Sumatera Barat untuk masyarakat minang terbagi menjadi beberapa bagian sesuai daerahnya. Berikut ini penjelasannya:
- Busana Padang Magek; Busana ini terdapat di Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat, terdiri dari; Tengkuluk sapik udang, Baju kuruang dari beludru, Kodek, Salempang, ikek Pinggang, Kambuik bajaik, Sandal, Perhiasan subang, Kaluang rago-rago, Kaluang penyaram serta Galang gadang.
- Busana Tradisional Matur Hilia Kabupaten Agam; terdiri dari Suntiang pisang saparak, Baju kuruang basiba, Saruang kain balapak, Cincin dan subang permainan mata serta gelang emas.
- Busana Tradisional Sungayang Kabupaten Tanah Datar; terdiri dari Tangkuluak balapak, Beju beludru, Kaluang cakiak, Kaluang ginyaram, Kaluang kaban juga Galang.
- Busana Tradisional lambak ampek Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota; terdiri dari Tengkuluak, Cawek bajumbai, Sangkuik mato beludru, Tengkuluak hitam sitin bakaweh, Baju kuruang, Selendang balapak, Sadal, Kaluang cakiek, Kaluang can, Kaluang piniaram, Kaluang emas permata intan, Galang rogo-rago, Galang kunci maniek dan Galang gadang.
- Busana Tradisional Solok Salayo Kabupaten Solok; terdiri dari Tutup kepala beludru hitam, Baju beludru hitam, bertabur emas parada, Kaluang cakia serta Galang.