Hit enter after type your search item

Review Lengkap Alat Alat Musik Riau. Yuk Kenali Ada Apa Aja!

/
/

Alat musik riau! Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi dengan stuktur daerah kepulauan. Riau banyak memiliki pulau-pulau cantik khas Indonesia timur. Riau juga dikenal sebagai Provinsi terkaya di Indonesia yang sumber dayanya didominasi oleh sumber alam seperti minyak bumi, gas alam, karet, kelapa sawit dan perkebunan serat.
Tak hanya keindahan dan kekayaan alamnya, adat serta kebudayaan di provinsi Riau pun tak kalah beragam. Seni musik terutama musik melayu dan islam banyak berkembang di sini. Berikut adalah beberapa alat musik tradisional riau yang sering digunakan sebagai pengiring lagu-lagu khas dari provinsi Riau :

Alat Musik Riau – Nafiri

Fungsi Nafiri Alat Musik tradisional

Nafiri adalah instrumen musik yg memiliki bentuk mirip serupa insturmen terompet. Tak hanya bentuk, cara memainkannya pun sama yaitu dengan cara ditiup. Nafiri biasanya dibuat menggunakan bahan logam perak dan memiliki ukurang panjang sekitar 32 inci dan 33 cm.

Pada masa kerajaan, nafiri sempat menjadi salah satu instrumen penting yang digunakan pada acara penobatan raja. Selain itu instrumen ini juga dijadikan sebagai pengiring kesenian pencak silat, tanda sebuah kejadian, bahkan ada kepercayaan bahwa nafiri merupakan alat spiritual untuk memanggil roh atau leluhur nenek moyang.

Rebana ubialat musik rebana ubi dari riau

Alat musik tradisional riau satu ini memang sangat unik karena mengandung kata “ubi” dibelakangnya. Rebana ubi termasuk ke dalam kategori perkusi yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan. Rebana ubi memiliki ukuran lebih besar bila dibandingkan rebana biasa. Ukuran diameter paling kecilnya saja mencapai 70 cm dan tinggi 1 meter. Biasanya, rebana ubi dimainkan sembari digantung secara horizontal atau dibiarkan di atas lantai.

Pada zaman dahulu, rebana ini memiliki fungsi sebagai alat penyampaian berita. Seperti adanya acara pernikahan penduduk setempat, atau ada bahaya datang (bencana alam). Oleh karena itu, rebana ubi diletakkan di dataran tinggi agar suara pukulannya dapat mencakup keseluruhan daerah. Ritme pukulan juga menyesuaikan dengan informasi yang ingin disampaikan.

Kompang

kompang riau alat musik tradisional

Masyarakat Melayu pasti sudah tak akan asing lagi dengan alat musik riau kompang. Bentuknya juga menyerupai rebana dan merupakan golongan musik yang dimainkan dengan cara dipukul. Pada awal perkembangannya, kompang banyak dibuat menggunakan kulit kambing (betina) sebagai bagian gendanya. Namun sekarang kulit sapi lebih banyak dipilih karena diyakini lebih elastis dibandingkan kulit kambing.

Umumnya, kompang memiliki ukuran diameter sebesar 16 inci. Bagian kulit pada bagian kompang biasanya dipaku pada bagian sampingnya agar tidak terlepas saat dipukul secara keras. Untuk menghasilkan suara nyaring, ada teknik tersendiri untuk membuat kulit yang dipasangkan menjadi sangat kencang dan tidak mudah terlepas. Teknik memainkan kompang pun bermacam-macam. Seperti teknik memukul menggunakan ibu jari, 1 jari telunjuk saja dan menggunakan telapak tangan.

Instrumen Musik Gambus

alat musik gambus dari riau

Gambus merupakan salah satu instrumen sejenis gitar yang dimainkan dengan cara dipetik. Gambus memiliki 3 hingga 12 senar pada tubuhnya. Instrumen ini biasanya terbuat dari kayu dengan bentuk badan mengembung serta ukuran leher sedang.

Dulu, gambus banyak digunakan untuk acara-acara yang berhubungan dengan hal spiritual. Namun sekarang, fungsi gambus sudah agak bergeser sebagai salah satu instrumen hiburan. Salah satunya ialah menjadi instrumen pengiring kesenian lagu-lagu Zapin. Selain itu, gambus juga sering digunakan oleh nelayan melayu di Riau untuk dijadikan hiburan pribadi ketika sedang melaut.

Alat Musik Riau – Marwasalat musik marwas dari riau tradisional

Marwas merupakan salah satu alat musik tradisional riau yang dimainkan dengan cara dipukul serupa kompang. Marwas digolongkan sebagai instrumen perkusi karena suara saat dimainkan solo, bisa dibilang Sumbang.

Marwas diyakini merupakan hasil kolaborasi antara kesenian dari negeri Timur Tengah dan Betawi. Hal ini dikarenakan lagu-lagu marwas sangat kental akan unsur keagamaan. Beberapa golongan berpendapat bahwa Marwas merupakan nama lain dari Marawis. Hal ini dikarenakan marwas memiliki kriteria pembawaan lagu serupa. Yaitu sama-sama menyanyikan lagu dengan puja-puji syukur kepada Sang Pencipta.

Gendang Nobat

Gendang Nobat adalah musik pukul yang terbuat dari kayu, kulit binatang dan rotan. Gendang Nobat merupakan salah satu perangkat dari alat musik riau (Melayu). Kata nobat berasal dari bahasa Persia yaitu “nau” (sembilan) dan “bat” (alat musik).

Instrumen ini dianggap sakral dan lagu-lagunya tidak boleh dimainkan sembarangan. Bahkan gendang nobat tidak boleh dilangkahi. Tak hanya itu, para pemain gendang nobat sendiri kebanyakan berasal dari keluarga kerajaan atau keluarga khusus.

Genggong

genggong talang mamak dari riau

Genggong merupakan sebuah alat musik riau berbentuk tipis dan kecil, memililki beberapa jenis dan dimainkan dengan beragam cara. Baik itu dipetik, ditarik ataupun dipukul. Genggong terbuat dari pelepah pohon enau yang di ambil kulit keras pada bagian luarnya. Namun ada pula gennggong berbahan tembaga dan besi.

Genggong diklarifikasikan sebagai golongan Idiofon karena sumber bunyi berasal dari batang tubuh musik itu sendiri. Genggong menggunakan rongga mulut sebagai resonator (rongga suara) untuk dapat menghasilkan suara berupa dengungan khas.

Alat Musik Riau – Akordeon

akordion akordeon Harmonium-Lampung

Akordeon yang berasal dari Melayu Riau hampir sama dengan Akordeon dari Jerman. Akordeon termasuk alat musik tradisional riau yang cukup sulit dimainkan meskipun terlihatnya mudah (hanya menggerakkan tangan). Akordeon menghasilkan tangga nada diatonik sesuai dengan lirik lagu.

Pemain akordeon memegang badan alat musiknya dengan kedua tangan, lalu memainkan tombol-tombol akor dengan jari-jari tangan kiri, sementara itu jari-jari tangan kanan memainkan melodi lagu. Biasanya pemain yang sudah terlatih sangat mudah berganti-ganti tangan.
Sewaktu dimainkan, akordeon ditarik dan didorong untuk mengatur pergerakan udara di dalam akordeon tersebut. Pergerakan udara yang keluar (ke bagian lidah akordeon) akan menghasilkan bunyi. Bunyi tersebut bisa diatur dengan menggunakan jari-jari pemain.

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Pinterest
This div height required for enabling the sticky sidebar