Hit enter after type your search item

Review Lenkap Alat Musik dari Papua – Indonesia Timur

/
/

Papua merupakan pulau terbesar di Indonesia. Provinsi yang terletak di ujung timur nusantara ini memiliki sekitar 25 suku yang kesemuanya menyimpan keunikan masing-masing. Mulai dari kesenian lokal, kreativitas masyarakat setempat, hingga alat musik tradisionalnya.
Alat musik dari Papua yang paling terkenal mungkin adalah Tifa. Namun, siapa sangka ternyata masih banyak jenis instrumen tradisional setempat nan unik dan langka. Berikut beberapa instrumen khas bumi Cenderawasih yang menarik untuk dipelajari.

Alat Musik Pikon

 
Pikon adalah alat musik Papua berbahan bambu. Masyarakat setempat meyakini bahwa Pikon berasal dari kata “pikonane”, dalam bahasa Baliem berarti bunyi. Dalam kesenian musik tradisional bumi Cenderawasih, Pikon umumnya dimainkan oleh kaum laki-laki. Terlebih di daerah pedalaman suku Dani.
Meskipun banyak orang mengklasifikasikan Pikon sebagai alat musik, namun suara yang dihasilkan tidaklah semerdu instrumen lain pada umumnya. Bahkan, bisa dibilang suaranya cenderung bernada sumbang (mirip kicauan burung). Hal ini masuk akal jika mengingat bahwa Pikon awalnya hanya dimainkan untuk mengisi waktu luang. Atau, ketika bersantai di honai (rumah kayu berbentuk kerucut, beratap ilalang atau jerami) setelah lelah bekerja seharian. Seiring perkembangan zaman, saat ini Pikon mulai bisa didengar sebagai nada do, mi, dan sol.

Yi

Yi merupakan alat musik Papua berbentuk seperti suling (instrumen khas Jawa Barat). Yi umumnya dibuat menggunakan bambu dan kayu. Alat musik Yi dahulu digunakan masyarakat setempat untuk memanngil penduduk atau sebagai pengiring tari-tarian daerah. Yi mampu menghasilkan suara yang begitu unik.
Karena termasuk dalam kategori instrumen langka, sulit menemukan informasi lengkap menganai instrumen Yi. Bentuk fisiknya agak gempal dan umumnya berwarna coklat kayu. Secara spesifik, Yi berasal dari Papua Barat.

Triton

Triton adalah alat musik tradisional Papua yang dimainkan dengan cara ditiup. Triton berasal dari sebuah daerah bernama teluk Triton. Instrumen ini sebenarnya terbuat dari cangkang kerang besar dan bisa temukan hampir di seluruh pesisir pantai Papua. Sebut saja Biak, Yapen, Waropen, Nabire, Wondama, hingga Raja Amat. Dahulu kala, Triton sering dimanfaatkan sebagai sarana berkomunikasi atau memanggil bantuan, namun kini lebih sering digunakan sebagai hiburan semata.

Fuu

Alat musik dari Papua satu ini berbahan dasar kayu dan bambu. Fuu dulunya sering digunakan sebagai media untuk memanggil penduduk suku tertentu atau mengiringi tari-tarian tradisional suku Asmat.
Karena bentuknya yang gempal dan berlubang pada ujungnya, bisa dikatakan Fuu merupakan perpaduan antara bentuk suling dan tabung. Fuu umumnya dimainkan berkolaborasi dengan instrumen tradisional Papua lainnya seperti Tifa atau Kelambut. Seperti halnya Yi, Fuu juga termasuk identitas bumi Cenderawasih langka dan harus dilestarikan keberadaannya.

Kecapi mulut

Kecapi mulut adalah alat musik tradisional Papua berbahan dasar bambu wuluh. Instrumen Kecapi mulut dimainkan dengan cara dijepit di antara bibir, kemudian ditiup sambil menarik talinya. Butuh keterampilan khusus untuk bisa memainkan instrumen ini. Kecapi mulut diciptakan oleh suku Dani yang tersebar di sekitar lembah Baliem, Papua.
Kecapi mulut asli dapat ditemukan di museum Loka Budaya Universitas Cenderawasih. Instrumen khas bumi Cenderawasih ini menghasilkan suara yang tidak terlalu keras. Jadi, biasanya hanya dimainkan untuk hiburan pribadi.

Tifa

Tifa adalah salah satu alat musik dari Papua yang paling terkenal. Instrumen ini dimainkan dengan cara dipukul, mirip seperti permainan gendang. Tifa dibuat menggunakan batang kayu yang dilubangi atau diambil isinya (mirip seperti gendang). Salah satu sisi batang kayu ditutup dengan kulit hewan yang telah dikeringkan.
Kulit hewan yang biasa digunakan umumnya adalah kulit rusa, meskipun tidak menutup kemungkinan menggunakan kulit hewan lain. Tifa sering digunakan untuk mengiringi lagu dansa disertai api unggun. Akan tetapi, pada zaman dahulu instrumen ini merupakan penyemangat perang. Tifa memiliki berbagai macam jenis, di antaranya:

  • Tifa Jekir
  • Tifa Dasar
  • Tifa Potong
  • Tifa Jekir Potong
  • Tifa Bas

Paar dan Kee

Paar dan Kee adalah sepasang alat musik dari Papua tepatnya di kawasan pemukiman suku Waris di Kabupaten Keerom. Paar terbuat dari labu sedangkan Kee terbuat dari tulang burung Kasuari. Pada dasarnya Paar dan Kee berfungsi sebaga penutup aurat laki-laki. Namun keduanya juga bisa digunakan sebagai alat musik di beberapa pesta adat. Para penari mengenakan instrumen tersebut kemudian melompat-lompat sehingga kedua instrumen bersentuhan menciptakan bunyi berirama.

Krombi

Krombi atau Kerombi adalah alat musik dari Papua berbahan dasar bambu. Krombi biasa digunakan oleh suku Tehit untuk mengiringi tarian pada acara adat masyarakat setempat. Krombi bisa ditemukan di daerah kampung Seremuk, Sorong Selatan, Provinsi Papua. Krombi biasanya dimainkan bersama alat musik lainnya seperti Piko, Nailavos, Fu akuika, atau Karapra.

Butshake

Butshake berbahan dasar bambu serta buah kenari. Instrumen ini banyak ditemukan di daerah Muyu, Kabupaten Merauke. Alat musik tradisional Papua ini memiliki suara gemericik saat diayunkan atau digoyangkan menggunakan tangan. Butshake umumnya digunakan oleh masyarakat setempat sebagai pengiring tarian adat. Suara butshake tercipta melalui hasil gesekan antarkenari yang ada pada bambu, mirip seperti marakas.

Amyen

Amyen merupakan instrumen tiup asli bumi Cenderawasih. Bentuknya menyerupai seruling/suling. Amyen digunakan untuk mengiringi tari-tarian adat serta memberikan tanda bahaya saat perang. Amyen berbahan dasar kayu putih, serta identik dengan Suku Web, Kabupaten Keerom.

Atowo

Atowo merupakan nama alat musik dari Papua yang sangat langka. Bentuknya bulat memanjang (seperti tabung) berukuran relatif kecil dan ringan. Atowo dimainakn dengan menggunakan dua tangan, satu tangan memegang badan Atowo dan tangan lainnya menabuh dengan teknik pukulan.

Alat Musik Eme

Musik Tradisional Papua Falun

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Pinterest
This div height required for enabling the sticky sidebar