Tips Menjaga Kesehatan Selama Mengendarai Mobil Jarak Jauh
Kamu ingin liburan ke Bali dari Jakarta dengan mengendarai mobil? Atau berencana mudik demi Lebaran tahun ini? Pegal-pegal atau anggota tubuh terasa sakit adalah contoh kondisi yang sering dialami saat mengendarai mobil jarak jauh. Simak tips untuk menghindarinya!
Kondisi lelah saat berkendara dapat mengakibatkan hal-hal fatal seperti menyebabkan kecelakaan. Oleh karena itu, stamina dan kondisi tubuh yang bugar menjadi aspek yang harus diperhatikan oleh pengemudi agar keselamatan dalam berkendara tetap terjaga.
External Affairs and Communications Director, GM Indonesia Yuniadi Haksono Hartono menyatakan, aspek kesehatan memiliki peran yang vital dalam menjaga keselamatan dan keamanan saat berkendara dan terhindar dari kecelakaan.
“Data Korlantas Polri menyebutkan bahwa rata-rata 1.000 kecelakaan terjadi setiap harinya. Memahami hal tersebut, Chevrolet Indonesia menyadari bahwa para pengemudi harus mempersiapkan kesehatan serta kesiapan fisik sebelum berkendara,” tuturnya dalam keterangan resmi.
dr. Daniel Bramantyo merupakan seorang dokter lulusan pendidikan kedokteran di Universitas YARSI yang turut serta dalam acara fun drive yang diselenggarakan oleh Chevrolet Indonesia belum lama ini. Dalam acara tersebut, dr. Daniel membagikan beberapa tips untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dalam berkendara.
Beristirahat cukup dengan pola tidur 6-8 jam
Berkendara mobil dengan jarak jauh diperlukan kondisi tubuh yang fit agar tidak mudah lelah. Kurangnya istirahat dapat mempengaruhi konsentrasi pengemudi saat berkendara sehingga dapat membahayakan pengemudi dan penumpang.
Faktor kesiapan fisik juga merupakan salah satu penyumbang penyebab kecelakaan dan mungkin terjadi di malam ini. Pada malam hari, tantangan berkendara tidak hanya faktor kelelahan, namun juga mengantuk. Mengantuk dapat menyebabkan Microsleep.
Microsleep adalah keadaan yang paling sering terjadi saat bekendara jarak jauh, Microsleep atau tidur mikro sendiri merupakan suatu kondisi dimana tubuh mengalami fase tidur namun dalam jangka pendek yaitu 30 detik. Microsleep sendiri menjadi salah satu penyebab seringnya kecelakaan mobil terjadi.
Perhatikan asupan makanan
Asupan makanan untuk pengemudi harus di perhatikan. Persiapkan cemilan seperti buah, sayuran, atau jus. Selain itu, makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan gas seperti termasuk nasi putih, pasta, sereal, dan roti, menjadi daftar yang wajib dihindari saat mengendarai mobil jarak jauh.
Sebaiknya pengemudi juga mengkonsumsi makanan yang kaya serat seperti makanan yang mengandung kacang-kacangan, gandum, serta susu agar tidak menimbulkan kantuk.
Cegah dehidrasi dengan minum air putih
Siapkan air putih selama perjalanan agar tidak terjadi dehidrasi saat berkendara. Sebuah studi mengatakan pengemudi yang cukup terhidrasi akan lebih fokus dan lebih mahir dalam berkendara.
Selain itu, penting untuk membatasi minum minuman berkafein (seperti kopi, soda dan teh), minuman dengan kadar gula tinggi (kemasan) serta hindari minuman berenergi dan beralkohol saat mengemudi.
Di bawah pengaruh minuman keras, kinerja otak tidak bisa maksimal. Meski tergantung jumlah yang dikonsumsi, efek alkohol pada otak dapat menyebabkan seseorang lebih sulit memperkirakan, lambat bereaksi dan mengalami penurunan kemampuan visual.
Maka, mengemudikan kendaraan di bawah pengaruh minuman keras merupakan tindakan kriminal. Selain membahayakan diri sendiri, dapat membahayakan nyawa pengguna jalan lain.
Tentukan waktu berkendara dengan tepat
Waktu berkendara dapat mempengaruhi tingkat kelelahan pengemudi, maka dari itu, pengemudi perlu memilih waktu berkendara yang tepat. Ketika berkendara pada pagi hari, terkadang kita berada di posisi melawan sinar matahari dan sinar tersebut juga dapat mempercepat tingkat kelelahan kala berkendara.
Namun mengendarai mobil saat malam hari juga memiliki dampak pada kelelahan fisik, seperti akibat efek pencahayaan dari lampu jalanan ataupun lampu mobil dan juga dalam kondisi cuaca sedang hujan yang dapat mengakibatkan kondisi fisik jadi lebih tegang, sehingga tubuh semakin cepat lelah.
Pilih posisi duduk ternyaman
Posisi duduk yang nyaman saat berkendara adalah salah satu yang menjadi perhatian untuk mimimalisir tingkat kelelahan. Posisi duduk yang paling dikerekomendasikan yaitu posisi duduk yang baik adalah posisi tegak 90 derajat.
Apabila posisi duduk terlalu landai ke belakang, tubuh pada bagian bagian leher dan bahu akan mengalami tekanan beban, karena area tersebut akan melayang akibat tidak tertopang oleh headrest. Berikut ini beberapa posisi duduk yang dapat dilakukan oleh pengemudi:
Regangkan otot-otot
Dalam melakukan perjalanan jauh, sebaiknya luangkan waktu untuk merenggangkan otot-otot terutama di bagian kaki, guna menghindari Deep Vein Thrombosis (DVT) yaitu penggumpalan darah pada kaki yang disebabkan terlalu lama duduk.
Lakukan kegiatan peregangan otot sederhana di mobil, seperti membalikan badan ke kanan dan ke kiri, mengangkat kaki lalu memutar tumit dan menundukan kepala ke bawah dan keatas. Beberapa kegitan tersebut dapat membantu untuk memulihkan otot yang renggang akibat terlalu lama bekendara.
Hindari stress
Bagi sebagian orang, mengemudi merupakan suatu kegiatan menyenangkan, namun ada juga yang tidak sependapat dengan hal itu.
Agar perjalanan menjadi menyenangkan, sebaiknya rencanakan perjalanan lebih awal untuk menghindari jam-jam kemacetan di beberapa tempat tertentu. Selain itu, Anda juga bisa mendengarkan musik favorit untuk mengurangi tingkat stress dan kejenuhan dalam bekendara jarak jauh
Nah, bagaimana menurut kamu? Berguna sekali kan tipsnya? Jangan lupa juga, pastikan cek kondisi mobil kamu sebelum berkendara jarak jauh. Jika perlu, jual mobil lama kamu dan ganti yang baru.