Hit enter after type your search item

9 Review Alat Musik Alat musik Sumatera Utara! Mendunia!!

/
/

Sudah tau Alat Musik Sumatera Utara ada apa aja? Simak ulasannya berikut ini.
Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang memiliki banyak kekayaan alam serta ragam suku dengan kebudayaan masing-masing.

Bukannya malah terpecah belah, provinsi yang dulunya bernama Gouverment van Sumatera ini makin bersatu dan tetap melestarikan kebudayaan tersebut. Salah satunya ialah menjaga seta melestarikan alat musik tradisional mereka. Berikut adalah beberapa alat musik tersebut :

Aramba – musik sumatera utara

aramba alat musik tradisional sumut

Merupakan alat musik yang biasa dimainkan pada saat acara pernikahan di daerah Sumatera Utara. Jika dilihat sepintas, Aramba seperti memiliki 2 bagian, yakni bagian datar panjang dan bagian bulat menonjol untuk dipukul. Aramba biasanya terbuat dari tembaga kuningan/logam perunggu.

Cara memainkan Aramba ialah dengan memukul bagian tonjolan bundar di bagian tengahnya. Ketika dimainkan, Aramba digantungkan pada seutas tali. Secara umum, Aramba memiliki garis tengah antara 40 cm hingga 50 cm. Sedangkan khusus untuk Aramba keturunan bangsawan adalah Aramba Fatao dan Aramba Hongo yang memiliki garis tengah antara 60 cm hingga 90 cm. Instrumen ini diyakini berasal dari Nias.

Doli-doli

doli doli musik tradisional sumut

Merupakan alat musik Sumatera Utara yang dibuat dari susunan bilah-bilah bambu dengan ukuran berbeda. Bilah-bilah tersebut biasanya berbentuk persegi panjang. Susunannya diurut dari tebesar hingga terkecil.

Instrumen asal Nias ini, biasanya tidak dimainkan secara tunggal, melainkan selalu diiringi dengan bunyi instrumen lain seperti kendang dan aramba. Doli-doli dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tongkat kayu. Adapun jika di masyarakat Melayu, doli-doli disebut dengan nama kolintang.

Druri dana alat Musik tradisional Druri Dana

Selanjutnya, Druri dana adalah instrumen harmonis yang dimainkan dengan cara dipukul atau digoyangkan. Prinsip kerjanya sama seperti prinsip kerja angklung. Tak hanya cara kerjanya, Druri dana juga terbuat dari bambu dengan bentuk serupa garputala.

Druri dana menghasilkan bunyi jika bambu-bambu yang disusun saling berpadu. Druni dana banyak di temui di daerah Nias.

Faritia – alat musik sumatera utara

Merupakan instrumen musik yang terbuat dari bahan logam atau kuningan. instrumen musik Sumatera utara ini termasuk golongan alat musik idiophone. Bentuk Faritia seperti Talempong dari Padang dan gong gamelan Jawa.

Fatiria memiliki bentuk bundar dengan diameter 23 cm dan ketebalannya mencapai 4 cm. Pada bagian tengah Fatiria, terdapat pula sebuah tonjolan bulat sebagai tempat untuk dipukul. Faritia memang sangat mirip menyerupai Gong. Hanya saja ukurannya lebih kecil dibanding Gong.
Cara memainkannya sama seperti gong, dipukul dan nantinya akan mengeluarkan bunyi khas. Fatiria dimainkan menggunakan alat pemukul khusus bernama Simalambuo. Simalambuo biasanya dibuat menggunakan bahan kayu Duria. Menurut ceritanya, Fatiria merupakan alat barter pada jaman dulu yang kemudian dijadikan alat musik tradisional oleh masyarakat Nias.

Garantung Alat musik sumatera utara

Untuk subtopik ini. Garantung adalah instrumen musik Sumatera Utara tepatnya Batak Toba. Garantung terbuat dari kayu dalam bentuk bilah-bilah. Bilah-bilah ini biasanya berjumlah tujuh bilah tertata rapi, di mana lima bilahnya berfungsi sebagai pembawa melodi. Bilah atau wilahan ini juga digantung diatas sebuah kotak yang berfungsi sekaligus sebagai resonatornya. Garantung termasuk kedalam kelompok Xylophone (batang-batang yang menghasilkan nada).

Selain sebagai pengiring melodi, Garantung juga dikenal sebagai penstabil ritme variable pada lagu-lagu tertentu. Teknik Mamalu adalah salah satu teknik terkenal untuk memainkan garantung. Garantung dimainkan dengan menggunakan dua buah stik di tangan kiri dan kanan. Pada umumnya, para pemain menggunakan pemukul di tangan kiri mereka sebagai pembawa melodi dan ritme (memukul bagian tankai Garantung sekaligus saat memainkan sebuah lagu).

Gonrang / Gendang

nama nama alat musik tradisional sumatera utara

Selanjutnya, Gonrang dalam bahasa Indonesia berarti gendang. Alat musik ini dibuat dari gelondongan kayu yang dibuang bagian tengahnya dan dibagian sisinya dihamparkan kulit lembu kering sebagai membran. Gonrang banyak ditemukan di masyarakat sekitar Kabupaten Simalungun.

Pada kesenian & kebudayaan Simalungun, Gonrang memiliki makna ganda yakni bersifat religi/sakral dan bersifat rekreatif (menghibur). Bisa dikatakan Gonrang merupakan instrumen utama yang pasti hadir dalam acara-acara penting seperti pernikahan, kematian, dan pesta adat.

Gordang / 9 Gendang

alat musik tradisional sumut gordang

Gordang merupakan instrumen musik yang terdiri dari 9 buah Gendang, bentuk Gordang sendiri adalah susunan gendang-gendang besar yang tersusun secara rapi. Gordang dimainkan dengan ditepuk menggunakan telapak tangan. Bunyi hasil keluaran Gordang sangat ritmis dan dapat mengatur permainan nada sebuah pertunjukan orkestra. Diyakini, Gordang banyak digunakan dalam budaya masyarakat Batak Toba.

Gordang biasanya dimainkan saat pertunjukkan upacara adat, penyambutan, acara pernikahan dan juga terkadang pada saat adanya “acara kematian”. Gordang umunya dimainkan bersama alat musik tradisional dari Sumatera Utara lainnya.

Gendang Singanaki

alat musik sumatera utara gendang singaniki

Layaknya sebuah gendang pada umunya, Gendang Singanaki juga terbuat dari kayu untuk badan dan potongan kulit binatang kering untuk membran. Gendang khas daerah Batak Karo ini memiliki 2 bagian berbeda, yakni penganaki dan anak gendang yang disebut Gerantung atau enek-enek. Penganaki bisa dibilang adalah gendang berukuran besar, sementara gerantung berukuran kecil ramping. Kedua gendang ini menyatu layaknya ibu menggendong anaknya. Untuk memainkan gendang singanakin diperlukan alat pemuukul khusus.

Gendang Singanaki memiliki fungsi sebagai alat penentu ritme dalam sebuah ensambel musik. Instrumen ini biasanya juga dimainkan bersama alat musik lain seperti Sarune. Gendang Singanaki biasa dimainkan pada saat upacara adat bernuansa religi atau acara guro-guro aron.

Sarune Bolon

sarune musik tradisional sumatera utara

Terakhir, Sarune bolon adalah alat musik tradisional dari Sumatera Utara dengan bentuk menyerupai suling. Instrumen ini memiliki enam buah lubang nada pada badannya. Fungsi sarune bolon adalah sebagai pengiring melodi sebuah lagu.

Sebenarnya, sarune bolon adalah hasil akulturasi serune kalee khas Aceh dengan kebudayaan Batak. Instrumen melodis ini dimainkan dengan cara ditiup. Uniknya, sarune bolon akan tetap menghasilkan suara baik karena ditiup maupun ditarik napas. Oleh karena itu cara kerja instrumen ini tergolong circular breathing atau pernafasan dua arah.

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Pinterest
This div height required for enabling the sticky sidebar