Ulasan Lengkap Beragam Alat Musik Jawa Barat! Yuk Cek Disini
Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan keindahan alam memesona juga beragam budaya khas. Berbagai jenis ritual dan kesenian tradisionalnya banyak diadaptasi dari budaya masyarakat Sunda. Alat musik jawa barat sangat beragam. Bahkan sudah ada yang terkenal hingga mancanegara, sebut saja angklung.
Namun alat musik tradisional Jawa Barat bukan hanya angklung semata, masih banyak jenis lainnya yang akan coba dibahas satu per satu. Namun sebelumnya, mari pahami dulu pembahasan singkat mengenai fungsi kesenian tradisional di dataran Sunda.
Pengertian dan Fungsi Musik Tradisional
Musik tradisional adalah musik yang berkembang di suatu daerah eksklusif dalam kurun waktu relatif lama. Kesenian tradisional pada suatu daerah biasanya tercipta dari budaya daerah tersebut. Oleh karenanya, setiap daerah tentu memiliki karakteristik khas masing-masing.
Setiap daerah mempunyai cita rasa yang kuat sesuai akar budaya daerah tersebut. Dengan kata lain, kesenian tradisional merupakan bukti jati diri serta kekayaan etnik suatu wilayah. Misalnya saja Sunda, mayoritas instrumen musiknya berbahan dasar bambu yang umumnya memang banyak ditemui di Jawa Barat .
Berdasarkan latar belakang tersebut, fungsi musik tradisonal terbagi atas:
1. Fungsi Individual
Layaknya seorang seniman yang menggubah sebuah lagu demi mengekpresikan diri, demikian pula kesenian tradisional. Tak sedikit artis melestarikan kesenian daerah dengan cara memanfaatkannya sebagai media untuk mengekplorasi estetika kesenian terhadap diri sendiri maupun lingkungannya.
2. Fungsi Sosial
Terdapat istilah bahwa “music is a universal language”. Selain untuk mengekpresikan diri, fungsi lainnya yaitu sebagai salah satu media penunjang berbagai kegiatan adat istiadat maupun sosial. Di berbagai upacara adat, aktivitas keagamaan, hingga acara-acara formal instansi pemerintahan, musik menjadi unsur esensial nan mutlak keberadaannya.
Berdasarkan fungsi sosialnya, kesenian tradisional turut berperan sebagai:
- Media rekreasi atau hiburan
- Media komunikasi
- Media pendidikan
- Media pemujaan
Berbagai Jenis Kesenian Musik Tradisional di Jawa Barat
Seperti pembahasan di awal tadi, setiap daerah pasti memiliki musik tradisional dengan ciri khasnya masing-masing. Berikut ini beberapa jenis kesenian tradisional Jawa Barat yang sayang jika tidak dipelajari.
1. Degung
Degung merupakan sekumpulan instrumen gamelan yang dimainkan secara bersamaan hingga mampu menghasilkan sebuah harmoni nan begitu indah. Degung kerap dipentaskan dalam berbagai kegiatan keagamaan maupun acara-acara adat.
Degung terdiri terdiri dari beberapa instrumen seperti bonang, rincik, rebab, gendang, saron, kecapi, suling, jenglong, dan gong.
2. Tarling
Tarling yakni kesenian tradisional di mana kesenian ini hanya menggunakan dua instrumen, yaitu suling dan gitar. Tarling berasal dari daerah Cirebon.
3. Calempungan
Kesenian ini mirip dengan degung, akan tetapi menggunakan lebih sedikit instrumen. Instrumen yang digunakan dalam calempungan antara lain rebab, kecapi, gendang, dan gong.
4. Kliningan
Berbeda dengan degung, kliningan menggunakan vokal atau nyanyian sebagai pelengkap pertunjukan.
5. Gending Cianjuran
Gending Cianjuran ialah jenis kesenian yang menonjolkan vokal khas Cianjur. Kesenian ini umumnya digunakan sebagai sarana hiburan para bangsawan Sunda. Kesenian gending ini umumnya diiringi dengan kecapi, suling dan rebab.
Berbagai jenis alat musik Jawa Barat
Setelah tadi dibahas mengenai berbagai jenis kesenian music tradisional Jawa Barat, kini saatnya mengenal berbagai alat musik tradisional Jawa Barat beserta keunikannya masing-masing. Beberapa di antaranya, seperti:
1. Angklung
Angklung merupakan alat musik di Jawa Barat bersifat multitonal (bernada ganda). Angklung terbuat dari pipa-pipa bambu yang dipotong ujung-ujungnya. Berbentuk seperti pipa-pipa dalam suatu organ, diikat bersama dalam suatu bingkai. Cara memainkannya dengan digetarkan untuk menghasilkan bunyi. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.
2. Calung
Calung merupakan alat musik tradisional Jawa barat berbahan dasar bambu. Calung dimainkan dengan cara ditabuh bagian ruas-ruas/tabung-tabungnya. Umumnya calung terbuat dari awi wulung (bambu hitam) atau awi temen (bambu ater, berwarna hijau). Ada dua jenis calung yaitu calung rantay dan calung jinjing.
3. Kendang
Kendang di daerah Jawa Barat umumnya disebut kendang Sunda. Satu set kendang Sunda minimal terdiri dari tiga kendang yaitu satu indung (berukuran besar) dan dua anak (kendang kulanter). Kulanter terbagi menjadi dua yakni katipung (dibunyikan wangkis di bidang besarnya) dan kutiplak (dibunyikan wangkis di bidang kecilnya)..
4. Jengglong
Jengglong berbentuk seperti gong namun berukuran lebih kecil, sehingga biasanya terdapat 5 jengglong yang terpasang pada tiang kayu.
5. Suling
Suling adalah jenis instrumen tiup dari Jawa Barat. Suara suling sangat halus sehingga cocok jika dipadukan dengan instrumen lainnya. Bahan utama untuk membuat suling yakni bambu yang dipotong dan diukir (dilubangi) sedemikian rupa sehingga menghasilkan suara yang sangat merdu.
6. Tarawangsa
Alat musik Jawa Barat berikutnya ialah tarawangsa. Tarawangsa sudah ditemukan dan digunakan sebagai alat music sejak awal abad ke-18. Tarawangsa juga disebut rebab jangkung karena ukurannya lebih tinggi daripada rebab biasa. Tarawangsa dimainkan dengan cara digesek dan menggunakan laras pelog.
7. Kecapi
Kecapi/kacapi merupakan alat musik tradisional jawa barat yang dimainkan sebagai instrumen utama dalam Tembang Sunda atau Mamaos Cianjuran. Seperti namanya, kecapi terbuat dari kayu pohon kecapi. Kecapi menggunakan notasi degung yang merupakan bagian dari sistem heptachordal pelog.
8. Karinding
Satu lagi alat musik Jawa Barat yang dimainkan dengan cara ditiup yakni Karinding. Karinding banyak diproduksi di daerah Citamiang, Pasirmukti, Tasikmalaya, Lewo Malangbong, hingga Garut. Selain digunakan sebagai instrumen music, karinding juga bisa digunakan untuk mengusir hama sawah. Karinding biasa dimainkan dengan setidaknya dua orang atau lebih.